Harga Emas Antam Meroket ke Rp963 Ribu per Gram


Jakarta -- Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp963 ribu per gram pada Selasa (7/4) atau naik Rp32 ribu dari Rp931 ribu per gram pada Senin (6/4). Begitu juga dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp30 ribu per gram dari Rp832 ribu menjadi Rp862 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp506 ribu, 2 gram Rp1,87 juta, 3 gram Rp2,79 juta, 5 gram Rp4,63 juta, 10 gram Rp9,2 juta, 25 gram Rp22,9 juta, dan 50 gram Rp45,73 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp91,4 juta, 250 gram Rp228,25 juta, 500 gram Rp456,3 juta, dan 1 kilogram Rp912,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.713,6 per troy ons atau menguat 1,16 persen. Sedangkan harga emas di perdagangan spot naik tipis 0,12 persen ke US$1.662,98 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional akan menguat pada hari ini. Proyeksinya, harga emas bergerak di rentang US$.1640 sampai US$1.690 per troy ons.

"Harga emas sudah meneruskan penguatannya ke area US$1.673 per troy ons mengikuti sentimen positif pasar keuangan," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Ia mengungkapkan harga emas terbawa sentimen positif yang membuat indeks saham di AS, Eropa, dan Asia menguat. Sentimen itu datang dari mulai melambatnya pertambahan jumlah kasus positif virus corona di AS dan beberapa negara Eropa.

Berdasarkan data penyebaran virus corona di dunia, kasus positif di Amerika Serikat kini mencapai 367 ribu, Spanyol 136 ribu, Italia 132 ribu, Jerman 103 ribu, Perancis 98 ribu, dan Inggris 52 ribu. Keduanya wilayah itu merupakan lokasi dengan kasus virus corona terbanyak di dunia saat ini.

Selain itu, sentimen juga datang dari pemberian stimulus ekonomi jilid kedua dari pemerintah AS dengan nilai mencapai US$1,5 triliun. Sebelumnya, anggaran stimulus pertama mencapai US$2 triliun.

Pemberian stimulus ini untuk meredam dampak ekonomi dari penyebaran pandemi virus corona di Negeri Paman Sam. "Isu ini menambah sentimen positif ke pasar keuangan," ujarnya.(cnn)
TERKAIT