Ngopi Pagi di Tengah Patroli, Cara Babinsa Pelda Misbahudin Bangun Kedekatan dengan Warga
 
                                        
    
                                           Ngopi Pagi di Tengah Patroli, Cara Babinsa Pelda Misbahudin Bangun Kedekatan dengan Warga
                       
                       
                                        
                                        
                                      
                                       
Pekanbaru, GarisKhatulistiwa.com - Jumat pagi (31/10/2025), warung kayu beratap seng di sudut jalan Sukajadi tampak lebih ramai dari biasanya. Di antara gelas-gelas teh manis dan rokok yang mengepulkan asap tipis, duduklah Pelda Misbahudin, Babinsa Koramil 06/Sukajadi, bersama tiga warga. Mereka berbincang ringan, namun sesekali arah pembicaraan beralih ke topik serius, bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Dengan seragam lorengnya yang masih berdebu selepas patroli, Pelda Misbahudin tampak santai. Ia menunduk sedikit, mendengarkan cerita warga tentang kondisi kebun di sekitar wilayah mereka.
“Kalau cuma sosialisasi lewat pengeras suara, kadang tidak nyampe pesannya. Tapi kalau duduk begini, ngobrol langsung, warga lebih terbuka,” katanya pelan, sambil menepuk pundak seorang warga yang duduk di sebelahnya.
Salah satu warga, Dedi (45), menimpali dengan senyum. “Babinsa ini memang sering mampir. Kadang cuma ngopi, kadang ngobrol soal kebersihan. Tapi yang paling kami suka, beliau mau dengar keluhan kami.”
Kegiatan sederhana seperti ini, menurut Pelda Misbahudin, justru menjadi jembatan komunikasi yang efektif. Dari obrolan santai, ia bisa tahu kondisi lapangan sekaligus menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga alam.
“Pencegahan Karhutla itu bukan hanya tugas aparat, tapi tugas bersama. Dan semua berawal dari kesadaran kecil seperti tidak membakar sampah sembarangan,” ujarnya.
Sementara itu, Danramil 06/Sukajadi Kapten Inf Tayung Chaniago menilai kegiatan silaturahmi lapangan ini sangat penting.
“Pendekatan humanis seperti yang dilakukan Pelda Misbahudin adalah contoh yang bagus. TNI itu bagian dari masyarakat, jadi harus hadir dengan cara yang menyentuh hati, bukan menakut-nakuti,” tegasnya.
Sambil menyeruput kopi terakhir, Pelda Misbahudin tersenyum kecil. Pagi itu bukan sekadar waktu istirahat bagi seorang prajurit, tapi momentum membangun kepercayaan dan semangat gotong royong di tengah warga binaannya.  (Pendim 0301)
   
                                                                    
    
                                           
    
                            
                                       
                                         
                                         
                                         
                                          
                                           
                                            
                                                
                                                 
                                                
                                            
                                              
                                        
                                        
                                         
                                        
                                         
                                           
                                         
                          TERKAIT
    



Tulis Komentar