Sustainability Report Pemko Dumai Perlu Pemahaman Dan Komitmen Bersama Pengusaha

Foto : Gorong Gorong Terbuat Dari Plat BesiPT.SDODi Kuala Pantai Lubuk Gaung Dumai

Dumai - mimbarnegeri.com, Sustainability report menurut Brundtland dari PBB tentang Konsep pembangunan berkelanjutan atau lebih dikenal sustainability report adalah peroses pembangunan yang berperinsip, ”memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”.

Justru menjadi pertanyaan banyak pihak generasi sekarang, akankah terealisasi sustainability (keberlanjutan) dengan harapan generasi mendatang tidak lagi menikmati imbas lingkungan yang buruk dari apa yang terjadi sekarang, akankah menjadi “momok” bagi generasi mendatang.

Ketua Perkumpulan Penggiat Penyelamat Kekayaan Daerah (P3KD) Provinsi Riau Salamuddin Purba mengatakan perlu adanya komitmen Walikota Dumai dan para ahli Lingkungan dan pakar ekonomi besinergi dengan para pengusaha yang menggeluti usahanya yang berada di tiga lokasi industry di Dumai untuk memberikan pemahaman pentingnya sustainability,  berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, dibahas dalam “Top Special Meeting”. ujarnya
Dikatakan Purba sapaan akrab para Jurnalis.

Kota Dumai adalah kota industry diperkirakan ada sekitar 40 han perusahaan industry berkelas “raksasa” yang paling dominan bergerak dibidang pengolahan CPO memproduksi berbagai jenis prodak turunannya, berada di 3 wilayah Kecamatan yang dijadikan menjadi Kawasan Industry yakni Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan sekitar 13 perusahaan yang telah beroperasi, belum termasuk 3 perusahaan yang sedang membangun yakni PT.Agro Murni, PT. Sumber Tani Agung dan PT.Calang Kecamatan Sungai Sembilan Dumai, kemudian Kawasan Industri Dumai (KID) Pelintung Kecamatan Medang Kampai yang jumlahnya belasan industry, dan  Kawasan Pelabuhan Umum Kecamatan Dumai Timur juga terdapat belasan industry, tidak termasuk pelabuhan khusus Pertamina Dumai untuk memikirkan masa depan generasi mendatang khususnya di Kota Dumai, ungkapnya.

 

Menurut Purba bahwa Sustainability report yang telah mendunia, menjadi harapan masyarakat untuk hidup sejahtera, namun kecil kemungkinan bisa terealisasi sebab  bisa jadi bahwa sebahagian perusahaan salah kaprah beranggapan bahwa sustainability menjadi beban yang berkelanjutan, ada kesan cukup dengan pemberian corporate social responsibility (CSR) tidak diartikan secara transparan kepada masyarakat luas, karena konsep CSR termasuk didalamnya Lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan seperti masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan seperti polusi limbah, keamanan produk dan tenaga kerja.

Contoh yang sederhana sederetan Industry di Lubuk Gaung terindikasi kurang peduli dengan lingkungan berada dipesisir pantai laut Lubuk Gaung  Selat Rupat yang salah satunya saat ini sedang melakukan aktifitas reklamasi pesisir pantai yakni PT. Sari Dumai Oleo (SDO) anak perusahaan Apical group. melakukan aktifitas Reklamasi pesisir pantai dengan menggunakan limbah batu bara sisa pembakaran pembangkit tenaga listrik, limbah batu bara sengaja digunakan untuk menimbun  dicampur dengan tanah urugan yang bisa menimbulkan pencemaran terhadap air tanah dan laut mengancam lingkungan dan kesehatan manusia secara luas, termasuk hutan mangrove pesisir pantai SDO rata dengan tanah, tanpa adanya reboisasi sehingga rame dibicangkan berbagai elemen masyarakat yang peduli Lingkungan Hidup, sebab reklamasi yang dilakukan SDO menggunakan limbah batu bara, bisa jadi ancaman berkepanjangan bagi kehidupan mahluk hidup termasuk manusia.  

Pencemaran lingkungan hidup, yang terjadi belum ada upaya dari pihak perusahaan untuk mengatasinya sehingga mengakibatkan terjadinya banjir, akibat dari luapan drainase yang tersumbat disekitar industry, pencemaran udara menebar aroma bau busuk yang menyengat, pencemaran air laut sehingga para nelayan tak lagi bisa melaut diperairan sekitar kawasan industry Lubuk Gaung, kecuali bergeser ke perairan laut  yang belum tercemar, meski demikian para nelayan terpaksa mencari lokasi tangkapan di Perairan Rokan Hilir meski jauh dengan biaya tinggi namun terpaksa ditempuh demi menghidupi keluarganya. Pungkasnya.

Terkait Pencemaran Lingkungan Hidup sejumlah warga Lubuk Gaung yang terdampak dari pencemaran lingkungan melaporkan peristiwa pencemaran tersebut didampingi Ketua Perkumpulan Penggiat Penyelamat Kekayaan Daerah (P3KD) Provinsi Riau dan wartawan liputan Dumai Laporan diterima Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai ditindak lanjuti dengan melakukan investigasi kelapangan, menurut Suherman Rabu 18 Oktober 2023 Tim LH Dumai dipimpin Kabid Pencemaran LH Dumai “silahkan bapak hubungi Vera”. Kabid Pencemaran dihubungi Kamis 19 Oktober 2023 mengaku telah turun kelokasi. bahwa hasil dari peninjauan lapangan sedang dirapatkan. (*)




TERKAIT