Dampak Reklamasi Pesisir Pantai Puluhan Hektar Hutan Mangrove Tanjung Penyembal Terkubur Tanpa Ada Reboisasi.

Foto : Ponton Pengangkut Materil PT.Agro Murni Tanjung Penyembal Kec.Sungai Sembilan Kota Dumai

Dumai - mimbarnegeri.com. Akibat ulah segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab telah terjadi alih fungsi hutan mangrove sepanjang pantai yang saat ini sedang membangun Dermaga Terminal Khusus oleh PT. Agro Murni Tanjung Penyembal dan PT. Sari Dumai Oleo Lubuk Gaung diperkirakan puluhan hutan mangrove terkubur, setelah mangrove dikubur belum ada upaya pihak perusahaan melakukan reboisasi ujar Salamuddin Purba Ketua Perkumpulan Penggiat Penyelamat Kekayaan Daerah (P3KD) Provinsi Riau Minggu 15 Oktober 2023.

Menurut Purba sapaan akrab sehari hari mengatakan bahwa Hutan mangrove berfungsi melindungi sebagai benteng alami yang melindungi pesisir pantai dari erosi dan serangan gelombang besar. Akar-akar mangrove yang kuat membantu menjaga stabilitas tanah dan sekitar garis pantai.

Selain itu, lanjutnya bahwa hutan mangrove juga sangat vital dalam mencegah Bumi dari dampak perubahan iklim selain pemanasan global manfaat hutan mangrove yang lain seperti menjaga iklim dan cuaca, wisata, sumber makan ternak, mencegah abrasi kawasan pesisir pantai tempat berlabuh hingga pengembangan ilmu pengetahuan. Ungkapnya

 

Namun apa yang terjadi dampak dari alih fungsi hutan mangrove menjadi Dermaga Khusus milik PT. Agro Murni dan PT. SDO hutan mangrove disepanjang pantai di area dua Industry tersebut, punah terkubur akibat reklamasi, yang tak lagi terawasi. Izin Reklamasi pesisir pantai laut Selat Rupat Kelurahan Tanjung Penyembal harus dipertanyakan yang diduga bahwa dua perusahaan industry tersebut belum mengantongi Izin reklamasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,  bahwa AMDAL yang semestinya dibangun terlebih dahulu belum nampak.

Segelintir oknum yang ingin memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, dilapangan terpantau bahwa PT. Agro Murni saat ini sedang giat-giatnya membangun dermaga khusus untuk kepentingan sendiri.
“dia hanya mementingkan perusahaannya dibandingkan dengan kepentingan lingkungan hidup”
bahwa berdasarkan pengambilan titik kordinat geografis letak PT. Agro Murni percis berada di Pesisir Pantai Laut Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan. Lokasi yang telah direklamasi Agro Murni tersebut digunakan sebagai pemasok material melalui laut kelokasi pembangunan PT. Agro Murni.

Demikian juga PT. Sari Dumai Oleo diinformasikan juga melakukan hal yang sama, mereklamasi pantai dengan menggunakan tanah urugan dan limbah batu bara, Jika dilihat dari pantai laut Lubuk Gaung jarak dengan bangunan Pabrik PT. SDO anak perusahaan Apical, jarak dari bibir pantai diperkirakan hanya beberapa meter, menjadi pertanyaan banyak pihak jangan jangan telah terjadi penggelembungan luas lahan  PT. SDO.
    Baganyasa

Peta PT.Nurintha

Fenomena pesisir pantai laut Kelurahan Lubuk Gaung, Tanjung Penyebal, dan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai berada di pesisir pantai laut Selat Rupat tak lagi ramah lingkungan, disebabkan pencemaran air laut, sehingga berdampak terhadap nelayan, pencemaran udara aroma bau tak sedap yang menyengat, abu yang beterbangan, pencemaran lingkungan, banjir menggenangi rumah rumah warga Lubuk Gaung. Namun siapa yang bertanggung jawab Pemerintah Kota Dumai melalui Instansi berwenang yang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Dumai memilih “membisu” dengan gampangnya memberikan izin prinsip, ketika ditanya siapa yang menerbitkan Izin pihak Dinas LH Dumai “buang badan” menyebutkan bahwa yang menerbitkan Izin Lingkungan Hidup adalah Kementerian LH Kehutanan RI (baca juga mimbarnegeri.com diibaratkan bahwa “Dinas LH Dumai Macan Ompong”)

Yang terjadi di kawasan industry Lubuk Gaung belakangan ini masih saja ada hiruk pikuk, warga Lubuk Gaung dengan mengatas namakan Aliansi Pemuda Lubuk Gaung menggelar aksi demo didepan halaman PT. SDS apical group yang disampaikan para pendemo soal Lingkungan Hidup, dan Rekrutmen Tenaga Kerja membuktikan bahwa  sustainability (berkelanjutan) berusaha belum memenuhi harapan masyarakat.

Lokasi Pabrik PT.SDO Apical Group Berhadapan Dengan Laut Lubuk Gaung Dumai

Menyikapi penegasan  Peresiden RI Joko Widodo bahwa terjadi “Kerusakan Lingkungan disejumlah Lahan baik di Hutan hingga mangrove”, Peresiden RI Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai hal tersebut bersama sama menjaga lingkungan sekitar, antara lain menggiatkan kembali reboisasi atau menanam pohon “saya titip kepada penggiat linkungan kepada ketua adat kepada Kelompok Kehutanan” Penegasan Peresiden RI Joko Widodo disampaikan pada acara Gelaran Festifal Lingkungan Hidup, Iklim Kehutanan dan Energy Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Area Jakarta 18 September 2023 dalam sambutan Presiden RI Joko Widodo mengajak para nelayan dan penggiat Lingkungan untuk menanam pohon mangrove di Pesisir Pantai. (Red)

TERKAIT