BRIN dan USU Resmikan Pusat Kolaborasi Riset Ekologi Mangrove

Cibinong - Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Ekologi Mangrove sesi 1 yang merupakan kolaborasi antara Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Pusat Unggulan IPTEK Mangrove Universitas Sumatra Utara (USU) merupakan salah satu dari enam proposal yang berhasil lolos pada seleksi Program Fasilitasi PKR Gelombang 4.  

“PKR adalah pusat riset yang menjadi wadah pusat kolaborasi pelaksanaan riset dan inovasi bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin, dengan standar hasil yang sangat tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna iptek,” tutur Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN Ajeng Arum Sari, saat Peresmian PKR Ekologi Mangrove di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Selasa (10/10).

Dia optimis, PKR Ekologi Mangrove dapat menghasilkan output yang ditargetkan, seperti Karya Tulis Ilmiah (KTI) bereputasi global, paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya, pembimbingan mahasiswa S3 sesuai tema riset PKR, dan naskah akademik yang telah diadopsi atau diimplementasikan menjadi sebuah kebijakan.

“Isu ekosistem mangrove saat ini masih menarik dan menjadi perhatian pemerintah. Saya yakin PKR Ekologi Mangrove akan berhasil mencapai targetnya untuk tiga tahun ini, dan dapat diperpanjang hingga tujuh tahun. Silakan dimaksimalkan fasilitas riset yang ada di BRIN,” pungkasnya.

Ketua PKR Ekologi Mangrove Mohammad Basyuni dalam paparannya menjelaskan, program PKR Ekologi Mangrove yang ditargetkan berlangsung selama tiga tahun sejak 2023, berlokasi di Langkat (Sumatra Utara), Segara Anakan (Cilacap), dan Ambon.

“Kegiatan juga direncanakan akan dilakukan pada beberapa lokasi lainnya, seperti Ibukota Negara (IKN), Sulawesi, Maluku, dan Papua,” imbuhnya.

Dirinya berharap, program dan kegiatan PKR Ekologi Mangrove yang dituangkan dalam lima paket kegiatan akan menghasilkan inovasi dan terobosan yang dapat menjadi landasan bagi terlaksananya evidence-based mangrove sustainable management bagi kesejahteraan masyarakat.

Kepala PREE BRIN Anang Setiawan Achmadi berharap, PKR Ekologi Mangrove dapat memotivasi para peneliti di lingkungan PREE, serta meningkatkan kinerja individu maupun lembaga.

“PKR Ekologi Mangrove merupakan PKR yang pertama di PREE. Saya berharap ini dapat memotivasi para peneliti khususnya di lingkungan PREE. Tidak hanya untuk capaian target individu, namun kinerja lembaga,” ungkapnya, saat meresmikan PKR Ekologi Mangrove mewakili Kepala OR HL BRIN.

Dia menekannya pentingnya pengembangan PKR Ekologi Mangrove. “PKR Ekologi Mangrove merupakan modal yang penting kita kembangkan dengan pelibatan stakeholder lebih luas seperti pusat riset lainnya, sektor swasta, dan jejaring internasional,” pesan Anang.

Ketua Lembaga Penulisan Ilmiah dan Hak kekayaan Intelektual USU Erman Munir pada acara yang sama menyambut baik kolaborasi ini.

“Kami mengapresiasi pembentukan PKR Ekologi Mangrove dengan BRIN dan berharap ini dapat terus kita kembangkan. Kami juga tertarik dengan program pengembangan SDM seperti beasiswa S3 dan postdoctoral program, serta fasilitas riset yang BRIN tawarkan. Tentunya hal ini sangat sesuai dengan visi dan misi USU,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Ketua Kelompok Riset Konservasi dan Restorasi Ekosistem Mangrove PREE BRIN Virni Budi Arifanti memperkenalkan profil aktivitas penelitian yang dipimpinnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengenalan fasilitas riset di KST Soekarno Cibinong, dengan mengunjungi iLab dan Laboratorium Genomik.*

 

sumber : Humas BRIN

TERKAIT