2,5 Persen Umat Islam di Pekanbaru Buta Aksara Alquran, Ini Upaya Pemko Memberantasnya

PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan berdasarkan penelitian yang dilaporkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru diketahui umat Islam di Pekanbaru yang buta aksara Alquran mencapai 2,5 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru (tahun 2020), jumlah penduduk di Pekanbaru sebanyak 983.356 orang. Dari jumlah tersebut 84.62 persen beragama Islam. Jika dipersentasekan, jumlah penduduk muslim di Pekanbaru sebanyak 832.115 orang.

Kemudian untuk 2,5 persen dari 832.115 orang tersebut, adalah 20.802 orang di Pekanbaru yang beragama muslim buta aksara Alquran.

"Data dari Kemenag 2,5 persen masyarakat Pekanbaru buta aksara Alquran," ujar Muflihun saat membuka acara MTQ Kota Pekanbaru, Ahad (12/2/2023) malam.

Ia mengatakan perlu inovasi agar angka ini terus berkurang, sehingga umat muslim di Pekanbaru semuanya bisa membaca Alquran.

"Berangkat dari data ini, Pemko Pekanbaru bersama dengan seluruh komponen masyarakat seperti para ulama, tokoh masyarakat, mubalig/mubaligah, tenaga pendidik, organisasi keagamaan, bersama-sama melakukan inovasi memberantas buta aksara Alquran secara cepat dan tepat," ujar Muflihun.

Ia mengatakan pelaksanaan MTQ ke-55 Kota Pekanbaru tahun 2023 ini juga diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mengentaskan buta aksara Alquran. Salah satu dengan cara menghidupkan kembali Program Pekanbaru Mengaji di setiap tingkatan sekolah, baik negeri maupun swasta.

"Magrib Mengaji, ASN Mengaji, Remaja Mengaji dan program Masjid Paripurna, pelaksanaan MTQ mulai tingkat RW dan Kelurahan. Kemudian juga pelaksanaan program kantong Alquran setiap semester di semua sekolah, dengan ketentuan tahsin, tahfiz dan tilawah Alquran yang benar sehingga terwujudlah Pekanbaru mengaji di Kota bertuah ini," cakapnya.

Selain itu, upaya lain dari Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat melalui rumah ibadah yaitu Program Masjid Paripurna.

"Program ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkualitas, masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, berpengetahuan, menguasai keterampilan teknologi, masyarakat yang berakhlakul karimah serta cinta pada budaya dan bangsanya," pungkasnya.(clc)

TERKAIT