Ratusan Ribu Keluarga Muda di Pekanbaru Berpotensi Lahirkan Bayi Stunting

PEKANBARU - Sebanyak 100 ribu keluarga muda di Pekanbaru berpotensi lahirkan bayi dalam kondisi stunting. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencatat, sekitar 48 persen di antaranya dikhawatirkan berpotensi melahirkan bayi dengan gejala stunting.

Dengan jumlah itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan, bahwa Pemko Pekanbaru harus segera melakukan upaya pencegahan resiko stunting tersebut. Untuk mencegah itu, pihaknya harus segera melakukan aksi nyata.

"Ada 100 ribu keluarga yang berpotensi stunting dari hasil pantauan tim di lapangan. Ini potensi bukan sudah stunting. Tetapi, kita harus lakukan pencegahan agar jangan sampai terjadi ini, karena kita juga sesuai program nasional, harus menurunkan angka stunting," ujar Jamil, Kamis (4/8/2022).

Ia mengatakan pencegahan stunting perlu dilakukan sejak pranikah, bahkan mulai dari masa subur calon pengantin. Sehingga, pemerintah perlu bersinergi untuk melakukan pencegahan ini.

"Maka kita harus memberikan edukasi, sosialisasi, dan mengajarkan perilaku hidup sehat. Stunting ini perlu dicegah sejak masa pranikah, disini sangat penting disampaikan bahwa usia pernikahan itu penting. Semakin banyak pernikahan dibawah umur semakin berpotensi meluasnya stunting," jelasnya.

Dikatakannya, Pemko Pekanbaru saat ini tengah fokus dalam pembahasan terkait pencegahan anak stunting. Pencegahan stunting ini melibatkan semua OPD hingga lingkungan RT/RW di Kota Pekanbaru.

"Pencegahan stunting ini harus dilakukan bersama-sama. Seperti semalam kita lakukan rapat Rembuk Stunting, karena memang penanganan dan pencegahan stunting ini harus saling bekerjasama antara OPD, seperti dalduk KB, diskes, dan lainnya," pungkasnya.

Terkait target penurunan angka stunting, Pemko Pekanbaru berharap angka stunting turun ke angka 6 persen. "Untuk Pekanbaru, target penurunan prevelensi stunting kita adalah sekitar 6 persen," harapnya. (hrc)

TERKAIT