Marak Modus 'Sulap' Minyak Goreng Curah Jadi Kemasan

ilustrasi

Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan maraknya kasus pengemasan ulang minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan selama terjadi gejolak harga dan kelangkaan di pasar.

Menurut dia, praktik tersebut lah yang membuat menjamurnya merek-merek baru minyak di pasaran.

"Modus-modus repacking, mengemas ulang. Saat ini, banyak muncul jenis-jenis merek baru, yang selama ini tidak ada di pasar," terang Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/4).

Ia mengatakan akan memantau produsen-produsen minyak goreng, sehingga tak terulang kejadian tersebut. Pasalnya, pengemasan ulang minyak curah turut mempengaruhi mekanisme pasar dalam penjualan minyak goreng di dalam negeri.

Walhasil, sejumlah kebijakan seperti penetapan harga eceran tertinggi (HET) pun jadi tak efektif dalam mengantisipasi gejolak harga.

"Oleh karena itu, untuk memastikan ketersediaan di pasar betul-betul ada, kami (polisi) bersama pak Menperin (Aus Gumiwang Kartasasmita) membentuk Satgas Gabungan," kata Listyo.

Ia memastikan bakal menyebar personel satgas yang juga diisi oleh polisi itu ke sejumlah produsen hingga distributor minyak goreng untuk memastikan prosedur yang dilalui sesuai aturan.

Dia juga menambahkan bahwa kepolisian bakal tegas menindak secara hukum bila masih terdapat pengusaha yang melanggar aturan.

"Akan kami pantau, geser dari kebutuhan curah ke industri ini juga akan kami tindak tegas. Memalsukan dokumen," imbuh dia.

"Sehingga kemudian mendapatkan bayaran subsidi yang tidak sesuai dengan realisasi produksi, ini akan kami tindak tegas, sehingga kami ingin memastikan semuanya berjalan dengan baik," tandas Listyo.(cnn)

TERKAIT