Okupansi Hotel di Riau Perlahan Membaik Seiring Turunnya Kasus Covid-19

PEKANBARU - Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel di Provinsi Riau mengalami perbaikan. Hal ini seiring dengan kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat dengan turunnya level PPKM di Riau.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Misparuddin mengungkapkan, pada September 2021 sebesar 39,63% atau naik 9,14 poin jika dibandingkan dengan kondisi okupansi hotel pada Agustus lalu.

“Okupansi hotel bintang tertinggi yang tercatat mengalami kenaikan yakni hotel bintang lima sebesar 46,42%,” ungkapnya, Selasa (9/11/2021).

Dia menambahkan, peningkatan juga terlihat dari rata-rata lama tamu asing menginap di Riau yakni delapan hari atau naik 5,19 poin jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 3,44 hari.

Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia selama 1,61 hari atau turun -0,02 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,63 hari.

“Dengan demikian, jika kita rata-ratakan untuk lama tamu menginap di hotel untuk asing dan domestik di hotel berbintang bulan September 2021 mencapai 1,66 hari atau naik 0,03 poin dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 1,63 hari,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan kondisi tersebut bisa dipahami mengingat hingga kini Indonesia belum membuka pintu penerbangan internasional.

Meski demikian, dengan menurunnya angka kasus Covid-19 di Riau telah membuat sektor-sektor industri pariwisata menggeliat kembali.

“Apalagi dengan telah dibukanya objek wisata di daerah. Dapat kita lihat lah sekarang bagaimana pergerakan mobilitas masyarakat. Hotel-hotel juga sudah membuka untuk kegiatan acara. Itu sangat berdampak terhadap industri di sektor pariwisata di Riau khususnya sektor perhotelan,” sebutnya.(*)

TERKAIT