Gubri Hadiri Rapat Realisasi APBD 2021, Mendagri: Pemulihan Ekonomi Sangat Penting

PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna membahas langkah percepatan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 secara virtual di Kediaman Gubernur, Selasa (25/5/2021).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat memimpin rapat menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo diantaranya di tahun 2021 untuk memulai pemulihan ekonomi.

"Bersama kita ketahui semenjak pandemi Covid-19 telah membuat terjadinya kontaksi ekonomi disemua negara termasuk negara Indonesia, bukan hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mengalami dampak ekonomi dan ke uangan," ujar Tito saat memberikan sambutan.

Ia menyampaikan bahwa untuk triwulan pertama pada bulan Januari, Februari, dan Maret pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,74 persen. Namun hal tersebut relatif membaik dibandingkan beberapa negara yang pertumbuhan ekonominya jatuh bahkan sampai ke bawah minus 10 persen.

"Kita menunjukan pertumbuhan ekonomi yang baik," ucapnya.

Ia menjelaskan, pemulihan ekonomi saat ini menjadi sangat penting karena tanpa ekonomi yang baik maka peningkatan kapasitas kesehatan untuk mengendalikan pandemi akan sulit dilaksanakan.

"Selain itu juga akan berdampak pada sosial seperti pengangguran, perumahan, pegawai, kemudian sektor-sektor yang tidak bisa berjalan. Sehingga perlu kita jaga supaya tidak terjadi krisis sosial," tambahnya.

Jika tidak bisa dikendalikan dengan baik, maka dikhawatirkan akan berkembang menjadi masalah pada keamanan seperti meningkatnya kejahatan dan ganggunan lainnya seperti krisis politik.

Untuk itu pemulihan ekonomi sangat penting, sehingga pemerintah pusat menargetkan pada triwulan ke dua tahun 2021 diupayakan pertumbuhan ekonomi naik 7-8 persen.

"Pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa dilakukan kalau semua stakeholder baik pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah juga ikut mengenjot pertumbuhan ekonominya," pungkasnya.(*)

TERKAIT