Lantunan Takbir Diputar Remix, Pemkab Kepulauan Meranti Sesalkan Insiden Memalukan Itu


SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti sangat menyesalkan kejadian euforia berlebihan dari oknum peserta Pawai Takbir Idul Adha 1440 H di Sepanjang, Kepulauan Meranti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Video itu diunggah oleh akun facebook Bigboss Mpet. Saat ini video berdurasi 55 detik itu viral dengan 548 kali dibagikan dan hampir 26 ribu ditayangkan.

Bupati melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Hery Saputra SH mengatakan apa yang dilakukan oleh oknum peserta takbir itu di luar rangkaian acara, meski begitu Pemkab Kepulauan Meranti tetap akan memberikan pembinaan kepada para remaja tersebut.

"Ya kita dari Pemkab Kepulauan Meranti sangat menyesalkan peristiwa itu, apa yang dilakukan oleh para remaja itu di luar rangkaian acara dan kita sama sekali tidak menduga karena peristiwa itu terjadi sudah larut malam dan acara pokok selesai," kata Hery Saputra.

Seperti diketahui, pada malam perayaan menyambut hari raya Idul Adha, Pemkab Kepulauan Meranti menggelar pawai takbir. Kegiatan itu merupakan kegiatan tahunan yang digelar Pemerintah dalam menggaungkan syiar Islam hingga kepelosok negeri.

Kegiatan yang juga merupakan tradisi masyarakat Meranti itu dikemas dengan apik dan diperlombakan dengan berbagai kategori mulai dari rombongan paling semarak hingga kendaraan hias. Peserta sendiri berasal dari para remaja masjid, pelajar, Ormas, Pramuka dan lainnya.

Kegiatan tersebut berlangsung dengan hikmad dan semarak hingga penutupan oleh panitia. Kegiatan Pawai Takbir ditutup sekira pukul 23.00 WIB, dengan penyerahan hadiah kepada peserta terbaik di tiap kategori setelah itu satu-persatu peserta mulai meninggalkan lokasi acara.

Namun sangat disayangkan kegiatan yang berlangsung hikmat ini harus ternodai oleh ulah tak pantas oleh oknum remaja yang disebut-sebut berasal dari salah satu rombongan peserta takbir yang kebetulan menjadi pemenang. Aksi itu dilakukan oleh para remaja sebagai ekspresi kemenangan dengan menari dan berjingkrak diiringi takbir yang diremix. Namun apapun alasannya Pemkab Kepulauan Meranti tetap menyesalkan kejadian itu dan berharap kejadian itu menjadi yang pertama dan terakhir terjadi.

"Kita berharap kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir, kedepan jangan sampai terjadi lagi. Agar hal ini tak terulang lagi dan menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua dan juga berharap peran aktif dari panitia, para guru dan orang tua untuk memberikan pemahaman Kepada anak tentang hal yang merugikan," ucap Hery.

Kabag Humas dan Protokol juga berharap kepada  masyarakat lebih bijak menyikapi masalah ini dengan tidak memviralkan lagi video tersebut, karena apa yang terjadi sangat bertolak belakang dengan adat dan tradisi yang selama ini melekat pada masyarakat Meranti. (hrc)
TERKAIT