Rekonstruksi Jalan Sepahat-Pakning Dapat Berakibat Pada Rendahnya Mutu Proyek
Pekanbaru, mimbarnegeri.com--|Lemahnya pengawasan terhadap kinerja proyek rekonstruksi Jalan Sepahat – Pakning yang dikerjakan pada saat usai hujan turun dapat mengurangi kualitas jalan itu sendiri, demikian disampaikan salah seorang netizen yang sangat mengerti perihal rekonstruksi jalan.
“Melaksanakan rekonstruksi jalan tidak dapat dilasanakan dengan tergesa-gesa, apalagi pada saat usai turun hujan dimana terdapat genangan air diatasnya, jelas dapat mengurangi mutu dan kualitas jalan yang sedang dibangun” jelas netizen tersebut kepada mimbarnegeri.com.
Mestinya menurut yang diketahui netizen yang memperhatikan foto rekonstruksi jalan Sepahat-Pakning berdasarkan pengalaman dilapangan pekerjaan pembangunan proyek jalan maupun rekonstruksi jalan haruslah dipadatkan dulu pada badan jalan dengan menggunakan ban Roller sambil disiram air secukupnya.
Namun karena sudah diguyur hujan, maka tidak perlu lagi di siram, sebelum di hampar lapisan atas Asphalt Treated Base (ATB) atau ACB diperlukan lapis resap pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime coat dan untuk membersihkan debu termasuk sisa genangan air dengan menggunakan Air Compressor.
“Fungsi prime coat diantaranya, memberikan daya ikat antara lapis membran agregat dengan campuran Aspal, guna mencegah lepasnya butiran lapis Agregat jika dilalui kendaraan sebelum dilapis aspal mencegah lapis agregat dari pengaruh cuaca”, kata netizen yang diduga seorang kontraktor memberikan penjelasan kepada mimbarnegeri.com
Pelapisan dengan menggunakan mesin finisher lalu di padatkan menggunakan mesin TR dan sebelum di hampar lapisan permukaan perlu di cor tack coat lem perekat antara ATB dengan asphalt hotmix dan pembersihan debu dengan Air compressor,
“Akan tetapi saya tidak tau mungkin di pihak rekanan sesuai dengan ketentuan dari pihak PUPR Riau mungkin berbeda dengan pengetahuan mengenai cara melaksanakan asphalt hotmix” lanjut netizen tersebut.
Kurangnya Transparansi
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pihak PUPR Provinsi Riau ketika dikonfirmasi secara tertulis pada tangga 17 Agustus 2024 melalui Tiki, hingga saat berita ini diturunkan masih belum merespon, ada dugaan sengaja untuk tidak membalas atau mengulur-ngulur waktu.
Mestinya proyek yang anggarannya mencapai miyaran rupiah pihak pengguna jasa melalui PPTK atau pihak yang lengkap bagi setiap orang yang terkait dengan penyelesaiannya adalah suatu keharusan untuk menghindari kegagalan. Salah satunya ketika pihak PPTK atau PPK dimintai keterangannya harusnya dapat menjelaskan, bukan menghindar. Pihak PUPR mestinya dapat menjaga transparansi tidak hanya dengan manajer proyek tetapi juga pihak pengguna proyek.
Wartawan mimbarnegeri.com, ketika coba bertanya tentang keberadaan surat konfirmasi mengenai jalan Sepahat – Pakning, sepertinya dipimpong PPTKnya, bergerak dari lantai 5 (lima) disuruh kelantai 8, dari lantai 8 (delapan) kelantai 3 (tiga) nyaris tak menemukan jawaban.
Misliadi PPTK proyek yang ditunjukkan salah seorang staf, dia menjawabnya seperti orang ‘tolol’ yang tak mengerti masalah, “ada apa, mau ketemu siapa” ketika dijelaskan bahwa ada konfirmasi tertulis yang ditujuan kepada Dinas PUPR Riau Dia menepis, “tidak ada, saya tidak tahu” dengan cueknya sambil bermain HP tanpa menoleh.
Namun ketika penjelasan dari seretaris Kabid Bina Marga PUPR Riau menjeaskan bahwa surat tersebut sudah disampaikan ke PPTK yang bernama Misliadi, ternyata orang yang cuek saat ditemui pertama itulah orangnya. Misliadi pun merasa salah tingkah ketika awalnya tidak tidak menggubris pertanyaan wartawan.
Syaparianto ketua bidang Humas, Media, Publikasi, Dokumentasi,IT EO & Sertifikasi DPD Aliansi kajian Jurnalis Independen Indonesia (AKJII) Provinsi Riau kamis 28/8/2024 ketika dimintai tanggapannya atas sikap PPTK yang tak mampu memberikan penjelasan mestinya mengunduran diri saja menjadi PPTK.
“Setiap rupiah uang yang digelontorkan dari APBD, apalagi daam jumah miyaran uang Negara harus diselamatkan, dan itu merupakan tanggung jawab PPTK ketika membuat dan menyusun laporan atas kegiatan proyek, jika gagal maka pertanggung jawabannya berada dipundak PPTK, Ia tak boleh santai hanya duduk manis dikantor” jelas Syaparianto
Pedoman yang jelas, komunikasi yang efektif, pertemuan yang tepat waktu, pengelolaan dokumen yang baik, dan kejujuran dalam komitmen membantu menjaga transparansi yang sangat dibutuhkan. Perangkat lunak manajemen proyek telah teruji oleh waktu untuk pemeliharaan transparansi, “jangan tertutup dengan wartawan, fungsinya menyampaikan informasi dan mestinya harus mendapatkan penjelasan yang baik” Jelas Syaparianto.
Sementara itu Misiadi PPTK yang dimintai keterangannya menjelaskan bahwa Ia sudah membalas surat itu dan sudah dimeja pimpinan, “Saya tidak berhak menjawabnya masih ada pimpinan saya” jelas Misliadi. Namun sedikit komentar Misliadi, “Is mengatakan bahwa itukan masih pagi hari orang baru mau mulai bekerja, dan dilakukan pengeringan terebih dahulu.
Proyek rekonstruksi ruas jalan Dinas PU-PR Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Riau Sepahat – Pakning sumber dana APBD Provinsi Riau tahun anggaran 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp.8.859.057.458,0 terindikasi dikerjakan asal jadi, berpotensi merugikan keuangan daerah.
Rekonstruksi jalan adalah peningkatan struktur yang merupakan kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan penggunaan kemampuan bagian ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat, agar jalan tersebut mempunyai kondisi mamtab, kembali sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan.
Dengan sistim pekerjaan yang dibangun kontraktor PT.Chandra Cipta Sari, yang diduga tidak sesuai bestek, berdampak terhadap mutu jalan menjadi rendah dan bakalan tidak bertahan lama. Hal ini terjadi konsultan pengawas ketika kegiatan pengaspalan berlangsung diduga tidak dilapangan, ada indikasi “kongkalikong” dengan kontraktor.
Padahal tanggungjawab terkait pekerjaan rekonstruksi jalan Sepahat-Pakning merupakan atensi serius konsultan pengawas, PT. Krisyasa Abadi Nusantara yang bertanggung jawab menjaga kualitas ruas jalan, sesuai yang diharapkan masyarakat dan pengguna jalan.*sal




Tulis Komentar