Jeritan Panik Pecah di Jalan Melur, Tiga Rumah Petak Hangus, Satu Warga Tak Sempat Selamat dari Kobaran Api

Jeritan Panik Pecah di Jalan Melur, Tiga Rumah Petak Hangus, Satu Warga Tak Sempat Selamat dari Kobaran Api

Pekanbaru, Mimbarnegeri.com — Kepanikan melanda warga Jalan Melur, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Jumat (21/11/2025) pagi, setelah kobaran api tiba-tiba melalap tiga unit rumah petak. 

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB itu diawali suara ledakan keras yang diduga berasal dari tabung gas salah satu rumah warga sebelum api menjalar cepat ke bangunan lain yang berdempetan.

Dalam hitungan menit, api membesar, asap hitam membumbung tinggi, dan warga berhamburan keluar rumah sambil berteriak meminta pertolongan. Suasana semakin panik karena kawasan tersebut merupakan permukiman padat dengan akses gang yang sempit.

Di tengah situasi genting itu, dua personel Babinsa Koramil 06/Sukajadi Kodim 0301/Pekanbaru, Serma J. Tanjung dan Sertu Arman, bergerak cepat begitu menerima laporan adanya ledakan. Tanpa menunggu lama, keduanya langsung menuju lokasi dan melakukan pemantauan awal, memastikan warga menjauh dari area berbahaya, serta membantu evakuasi warga di rumah yang berada dekat titik api.

Saat tiba, api sudah membubung tinggi dan merembet ke dua rumah lainnya. Asap tebal membuat jarak pandang terbatas, namun Babinsa tetap menyisir area sambil mengarahkan warga yang panik agar menjauh dari bangunan rapuh yang sewaktu-waktu dapat roboh.

“Waktu kami sampai, api sudah besar dan merambat sangat cepat. Fokus kami langsung membantu evakuasi dan memastikan tidak ada warga yang terjebak,” ujar Serma J. Tanjung.

Babinsa juga membantu membuka akses bagi mobil pemadam kebakaran yang kesulitan masuk karena jalan sempit dan warga yang berkerumun. Bersama masyarakat, mereka memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan sekaligus mengamankan jalur dari potensi ledakan susulan.

Sertu Arman menambahkan bahwa kerjasama warga turut membantu mempercepat penanganan awal.

“Warga bergerak cepat ikut bantu menyelamatkan barang. Kami pastikan mereka tidak mendekati titik api karena struktur bangunan sudah rapuh,” ujarnya.

Keterangan yang dihimpun Sertu Arman, kejadian terjadinya kebakaran diduga bermula dari suara ledakan kuat di salah satu rumah petak. Ledakan tersebut memicu kobaran api yang langsung menyambar bahan bangunan yang sebagian besar terbuat dari papan.

Adapun pemilik rumah petak yang terdampak ialah Joni Erwan (62) pemilik dua rumah petak sekaligus kedai harian. Bejo (56) pemilik satu rumah petak di sebelahnya.

"Ketiga bangunan hangus hingga rata dengan tanah. Satu unit sepeda motor Honda CRF milik penghuni juga ikut terbakar," terang Arman.

Saat api mulai bisa dikendalikan, petugas Damkar bersama Babinsa melakukan penyisiran di sisa-sisa bangunan. Di sinilah kabar duka muncul seorang warga bernama Sumini (55) ditemukan meninggal dunia di dalam salah satu rumah yang terbakar.

Diperkirakan korban tidak sempat menyelamatkan diri akibat kobaran api dan kepulan asap yang memenuhi ruangan begitu cepat.

“Warga sempat memanggil-manggil korban, tapi tidak ada jawaban. Saat dicek petugas, beliau sudah tidak bernyawa,” ujar seorang saksi di lokasi.

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru mengerahkan lima unit mobil Damkar untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam sebelum api benar-benar padam.

Kepala Regu Damkar menyebut akses sempit dan kerumunan warga sempat menjadi kendala, namun berkat koordinasi Babinsa dan aparat lainnya, jalur berhasil dibuka.

Kapolsek Binawidya yang hadir di lokasi menyampaikan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

“Dugaan awal memang ledakan tabung gas, tetapi kami tetap melakukan olah TKP untuk memastikan sumber api,” ujarnya.

Danramil 06/Sukajadi, Kapten Inf Tayung Chaniago, mengapresiasi respon cepat kedua Babinsa yang langsung hadir dan membantu warga sejak detik awal kebakaran.

“Babinsa harus tampil pertama saat terjadi keadaan darurat. Kehadiran Serma Tanjung dan Sertu Arman di lokasi membuktikan kesiapsiagaan mereka dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tegasnya.

Danramil juga mengimbau warga untuk selalu memeriksa kondisi selang dan regulator gas, serta memperhatikan instalasi listrik demi mencegah kejadian serupa.

Setelah api padam, warga terdampak terlihat memunguti sisa barang yang mungkin masih bisa diselamatkan. Banyak yang tampak syok, terlebih karena rumah tersebut juga menjadi sumber penghidupan mereka.

Warga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk perbaikan rumah dan pemulihan ekonomi pascakebakaran.

Menjelang siang, kawasan Jalan Melur kembali lengang, namun bau hangus dan puing-puing bangunan yang menghitam masih menyisakan duka mendalam. 

Di balik tragedi itu, warga mengapresiasi kesigapan Babinsa, petugas Damkar, serta aparat lainnya yang bergerak cepat sehingga kebakaran tidak menyebar ke bangunan lain yang jaraknya saling berdempetan. (red)

 

 

TERKAIT