Bencana Longsor di Serasan Natuna, 10 Orang Meninggal 47 Hilang

Bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin siang 6 Maret 2023. Bencana terjadi di tengah cuaca ekstrem hujan lebat di pulau yang berjarak perjalanan 14 jam kapal laut dari pusat kabupaten itu. (ANTARA/HO

Natuna - mimbarnegeri.com, Bencana tanah longsor melanda Kampung Genting, Desa Pangkalan, Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, 6 Maret 2023. Data sementara, 15 orang dilaporkan ditemukan meninggal dunia dan diperkirakan 50 orang masih hilang.

Longsor terjadi pada Senin siang setelah hujan mengguyur sejak 5 hari yang lalu. "Informasinya sekarang sudah 15 orang yang meninggal," kata Andi, salah seorang warga Natuna.

Pulau Serasan berada jauh dari pusat perkotaan Kabupaten Natuna. Butuh waktu perjalanan laut sekitar 6 jam ke pulau tersebut. Sampai saat ini informasi terkait longsor sulit didapatkan, pasalnya di lokasi kejadian listrik padam dan jaringan komunikasi juga mengalami gangguan.

Informasi terakhir, rombongan Bupati Natuna dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah setempat sedang diperjalanan menunju lokasi longsor.Dalam siaran pers, Kodim 0318/Natuna dan Batalyon Komposit 1/GP ikut dalam rombongan tersebut. Setidaknya 11 personil Kodim 0318/Natuna dan 25 personil TNI AD dari Batalyon Komposit ikut berangkat dalam rombongan.

Begitu juga yang disampaikan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Natuna Aipda David Arviad. Polres Natuna memberangkatkan 32 personil di dalam rombongan yang sama. "Kita berangkat pukul 16.00 WIB tadi, bersama Bapak Bupati Natuna juga," katanya.

David juga mengatakan, jaringan komunikasi di Pulau Serasan mengalami gangguan sehingga laporan korban meninggal akibat bencana ini belum bisa dupastikan jumlahnya. "Semoga banyak yang selamat, kami mohon doa kepada seluruh masyarakat," ujar dia.

Pemerintah Kabupaten Natuna telah menetapkan status tanggap darurat dalam peristiwa bencana longsor di Serasan selama 7 hari mulai 6-12 Maret 2023.

Data yang diterima dari Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur pada Selasa, 7 Maret 2023 tercatat ada 219 orang mengungsi di PLBN Serasan, pengungsian Puskesmas sebanyak 215 orang, pengungsian Pelimpak dan Masjid Al Furqon sebanyak 500 orang, pengungsian di SMA Negeri 1 Serasan sebanyak 282 orang, sehingga jumlah pengungsi total mencapai 1.216 orang.

Akibat longsor sebanyak 27 unit bangunan yang terdiri dari 26 rumah dan 1 surau tertimbun material tanah.

Kondisi di wilayah atau Pulau Serasan tersebut, masih kesulitan sinyal dan hanya ada di sekolah serta kantor desa yang masih bisa dioperasikan. Saat ini tim SAR gabungan dan rombongan Bupati Natuna sedang berada di lokasi longsor.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah melaporkan bahwa data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.
"Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," ujar Junainah.

Dia menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan. Lebih lanjut, sulitnya akses dan faktor jaringan tersebut juga menghambat tim  dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.

"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," ujar dia.

"Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus sehingga laporan terbaru," kata Junainah.*
sumber : Tempo.Co


TERKAIT