Gebyar IP-ICBS Resmi Digelar, Ini Harapan Wagubri

KAMPAR -  Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution resmi membuka kegiatan gebyar International Program Insan Cendekia Boarding School (IP-ICBS) di IP-ICBS Riau, Jalan Pusdiklat, Kubang Jaya, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Senin (20/2/2023).

Kegiatan ini perdana digelar dengan tujuan agar meningkatkan kemampuan intelegensi umum, nilai-nilai Islami, dan kreativitas para santri dan santriwati.

Diikuti sebanyak 1.200 peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Provinsi Riau, Gebyar IP-ICBS ini akan memperlombakan hafalan Al-Quran, lomba pidato, futsal, dan tarik tambang. Serta akan berlangsung selama satu minggu.

Wagubri menyambut baik dan mengapresiasi diadakannya kegiatan tersebut, dengan harapan para pelajar dapat memanfaatkan momentum ini untuk menggali potensi didalam diri masing-masing guna mengukir sebuah prestasi.

Gebyar IP-ICBS menjadi bagian dari peningkatan pengetahuan umum, peningkatan pembacaan dan pemahaman Al-Quran, dan pembinaan olahraga, sehingga Edy Nasution menginginkan kegiatan ini hendaknya diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan.

"Tentu ini tujuan untuk meningkatkan prestasi dan pengetahuan umum, menjaring bibit olahragawan potensial, memberdayakan peran serta satuan pendidikan, dan memperkuat persatuan kesatuan antar pelajar," jelas Wagubri.

Kegiatan gebyar IP ICBS ini, sebut Edy Nasution, mempunyai nilai yang sangat strategis untuk membangun generasi muda yang beriman dan bertakwa, sehat jasmani dan rohani, serta berkualitas unggul dan proaktif.

"Oleh karena itulah kita perlu mendukung kegiatan ini supaya kedepan kita juga memiliki generasi-generasi atau sumber daya manusia yang berkualitas," pungkas Wagubri.

Sementara itu, Dewan Pembina IP-ICBS Riau, Jefry Noer menyebutkan bahwa gebyar IP-ICBS ini nantinya akan dijadikan kegiatan rutin sehingga para pelajar di pesantren modern tersebut semakin memperdalam ilmu, kompak, dan terhibur.

"IP-ICBS ini nanti akan dijadikan kegiatan rutin, karena namanya anak-anak boarding tidak ada hiburan, tidak boleh memakai handphone, dan tidak ada televisi. Jadinya mereka bosan dan jenuh, maka digelarlah kegiatan hiburan yaitu gebyar IP-ICBS ini," tutup Jefry. (*)

TERKAIT