Satgas Stunting Yakin Bisa Turunkan Kasus Stunting di Riau Jadi 14 Persen

Ilutrasi kasus stunting di Provinsi Riau terus alami penurunan

PEKANBARU - Angka kasus stunting di Provinsi Riau bisa turun menjadi 14 persen tahun 2024. Itu diyakini Koordinator Program Manager Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Fachrurozin.

Target itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berharap angka kekerdilan pada anak di Indonesia mesti turun menjadi 14 persen di tahun depan.

"Insyaallah tahun 2024 kita (Riau) optimis untuk bisa menurunkan angka stunting menjadi 14 persen," ujar Fachrurozin di Riau Command Center dikutip Mediacenter.riau.go.id, Rabu (25/1/2023).

Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, kasus stunting di Provinsi Riau menurun menjadi 17,0 persen dibandingkan tahun 2021 yakni 22,3 persen. Sementara itu, angka stunting nasional dari tahun 2021 sebesar 24,4 persen menjadi 21,6 persen ditahun 2022 atau juga turun 2,8 persen.

Tahun 2023, nasional menargetkan angka stuting turun menjadi 17,0 persen. Fachrurozin menyebut jika Provinsi Riau optimis dapat menurunkan angka stunting 2,5 persen tahun ini.

"Kalau kita bisa menurunkan angka stunting 2,5 persen, misalnya di tahun ini, itu akan menjadi bekal. Kita optimis untuk bisa turun sampai 14 persen tahun 2024," jelas Fachrurozin.

Hingga saat ini, kata Fachrurozin, wilayah Riau sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa menekan angka kekerdilan pada anak. Seperti dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution.

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Ini terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Penyebabnya bisa seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yang berkali-kali. Lalu, juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan masalah non kesehatan.

Stunting dapat dicegah dengan memberikan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Serta menerapkan pola hidup sehat, biasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, tidak buang air besar sembarangan, serta lakukan imunisasi. (*)

TERKAIT