Rokan hilir, mimbarnegeri.com. Soal Proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR) Kabupaten Rokan Hilir Tahun Anggara 2021 Jenis Proyek Normalisasai Kanal lokasi Dusun Sukajadi Kepenghuluan Sekeladi Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir dana yang digelontorkan untuk proyek tersebut sebesar Rp.602 juta, sumber  dana APBD murni Rokan Hilir.

Belakangan ini mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan, karena proyek normalisasi itu terindikasi dikerjakan “asal jadi”, yang diduga tidak sesuai bestek, tak hanya itu, bahkan berpotensi merugikan keuangan Negara/daerah ujar Anirzam Kordinator Rokan P3KD Riau di Rokan Hilir membagikan informasi tersebut Minggu (30/10/2021)

Proyek normalisasi itu terindikasi dikerjakan “asal jadi”

Menurut Anirzam bahwa proyek normalisasai kanal tersebut anggarannya bisa jadi  “digelembungkan”, soalnya dengan besaran biaya yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir untuk proyek normalisasi yang di”bidani” Dinas PU-TR Rokan Hilir dengan angka sebesar Rp.602 juta itu, bleh jadi kurang masuk akal, karena sebelumnya kanal tersebut memang sudah ada.  Kontraktor hanya menormalisasi saja ujarnya.

Dari catatan Anirzam bahwa Kontraktor yang mengerjakan proyek normalisasi tersebut CV. Sejahtera Abadi lama pekerjaan 90 hari kalender, sebagai consultan CV. Jack Consultan yang mengherankan lagi lanjut Anirzam bahwa pekerjaan normalisasi itu disebut-sebut disubkan kepada pihak lain, artinya bahwa CV. Sejahtera Abadi disinyalir tidak punya alat berat, sehingga pekerjaan itu disub kan kepada pihak lain, kemudian yang menjadi pertanyaan bahwa dalam papan plang proyek tidak disebutkan panjang parit yang akan dinormalisasi, lebar dan kedalamannya juga tidak disebutkan, sehingga warga yang melintas dilokasi proyek tersebut tidak mengetahui secara jelas soal folume proyek tersebut ujar Anirzam menyoroti kinerja PU-TR Rokan Hilir.

Dari berbagai sumber yang dihimpun awak media ini, bahwa proyek normalisasi kanal Dusun Sukajadi Kepenghuluan Sekeladi tersebut disinyalir sepanjang 15.000 meter, artinya dengan anggaran yang digelontorkan Pemda Rohil sebesar Rp.602 juta, per meternya diperkirakan menelan biaya sekitar Rp.40.000,- sebut sumber (Pur)