DBD di Pekanbaru Capai 112 Kasus, Ini Kecamatan Tertinggi

PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru saat ini mencapai 112 kasus. Jumlah ini dihimpun dari Januari 2021 hingga pekan ke-20 tahun 2021.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi wilayah penyumbang kasus tertinggi.

"Dari data kita di Kecamatan Marpoyan Damai ini ada 22 kasus DBD," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih, Selasa (25/5/2021).

Ia mengungkapkan, berdasarkan klasifikasi usia pasien yang terserang DBD, jumlah tertinggi pada usia 10-14 tahun. Ada 34 kasus pada rentan usia ini. Kemudian di usia 25-44 tahun, ada 19 kasus pada rentan usia ini.

"Sebagian besar pasien yang terserang DBD sudah dinyatakan sembuh. Hanya tinggal beberapa saja yang dirawat," jelasnya.

Ia mengimbau agar masyarakat menerapkan polah hidup bersih dan sehat. Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan. Ia menilai, DBD sendiri harus mendapatkan penanganan yang cepat.

"Jika lambat dapat penanganan berbahaya, bisa berujung kematian. Karena DBD ini siklusnya turun naik," jelasnya.

Diskes juga melakukan edukasi kepada masyarakat, melalui Puskesmas di setiap kecamatan dalam memerangi kasus DBD. Penyemprotan fogging juga dilakukan terhadap wilayah rawan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes agepty.

Kasus DBD di Pekanbaru:

Sukajadi 3 kasus
Senapelan 1 kasus
Pekanbaru Kota 1 kasus
Rumbai Timur 5 kasus
Rumbai 10 kasus
Rumbai Barat 0 kasus
Limapuluh 10 kasus
Sail 6 kasus
Bukit Raya 5 kasus
Marpoyan Damai 22 kasus
Tenayan Raya 19 kasus
Kulim 1 kasus
Tuah Madani 12 kasus
Bina widya 5 kasus
Payung Sekaki 12 kasus

Total 112 Kasus (clc)

TERKAIT