Sengketa Tanah Tanjung Penyembal Kian Memanas, Tanaman Warga Dirusak

Alat berat beko merek hitachi kontrakan Jumirin Terpuruk.

Dumai - mimbarnegeri.com, Permasalahan tanah di Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai kian memanas, di khawatirkan berujung tidak kondusifnya wilayah hukum Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai. Ke khawatiran itu diprediksi banyak kalangan sebab bisa jadi dipicu atas peristiwa baru-baru ini terkait perusakan tanaman milik ahli waris kelompok alm. Sayang di RT-09 Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan Dumai.
Peristiwa perusakan tanaman itu tidak hanya terhadap kelompok alm. Sayang peristiwa serupa juga pernah terjadi terhadap kelompok Zaharuddin tanaman kelapa dicabut, tanaman palawija dirusak pada saat pemilik lahan tidak ditempat. Diduga perbuatan merugikan kelompok petani tersebut ada oknum suruhan para spekulan berkolaborasi dengan mafia tanah lokal.
Peristiwa perusakan tanaman tersebut tergantung bagaimana aparat hukum didaerah ini menyikapinya dengan seadil-adilnya. “Bercermin terkait pernyataan soal pemberantasan mafia tanah JenderaL POL Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala Polisi Negara RI dibeberapa media menyebutkan dengan tegas bahwa hukum tidak tajam kebawah, tumpul keatas” artinya sikap tegas Jenderal berbintang empat ini mestinya disikapi dan direalisasikan para Kapolda dan Kapolres, Kapolsek didaerah masing-masing.
Seperti yang dialami kelompok ahli waris alm. Sayang belum lama ini  tanaman kelompok ahli waris alm. Sayang berumur 90 hari terdiri dari puluhan tanaman pohon pisang, ratusan tanaman pohon pinang, belasan pohon kelapa dan pohon sawit dirusak dengan menggunakan senjata tajam (Sajam) oleh orang tak dikenal, akibat perusakan tanaman tersebut kelompok ahli waris alm. Sayang merugi belasan juta rupiah, demikian ahli waris alm. Sayang menuturkan peristiwa tersebut kepada P3KD Provinsi Riau, ujar Salamuddin Purba selaku Ketua Umum P3KD Provinsi Riau menirukan ucapan ahli waris saat ditemui awak media belum lama ini.
Menurut Purba panggilan akrab para Jurnalis dan LSM yang dikenal kritis terhadap peristiwa ketimpangan ditengah-tengah masyarakat belakangan ini peristiwa perusakan tanaman milik ahli waris kelompok alm. Sayang dilakukan pelaku secara sembunyi pada saat pemilik kebun tidak di kebun, padahal tanaman milik ahli waris kelompok Sayang ditanami diatas lahan milik ahli waris kelompok alm. Sayang Ujar Purba.
Keterangan yang berhasil dihimpun awak media ini menyebutkan bahwa peristiwa perusakan tanaman tersebut disinyalir terkait larangan masuknya alat berat beko kelokasi lahan kelompok alm. Sayang sebab sasaran Alat berat tersebut dilokasi lahan kelompok alm. Sayang, kabar beredar bahwa alat berat yang melakukan penstekingan dilokasi lahan kelompok alm. Sayang  dikontrak Jumirin warga Tanjung Penyembal diduga atas suruhan Bos PT. TPI.
Alat berat beko merek hitachi kontrakan Jumirin digunakan untuk melakukan aktifitas penstekingan dilokasi lahan kelompok alm. Sayang. Namun, pekerjaan belum selesai alat berat tersebut didapat ahli waris dalam keadaan terpuruk sehingga beko yang dikontrak Jumirin tidak bisa melakukan kegiatan selama beberapa hari. Oleh ahli waris menyuruh operator untuk keluar dari lokasi untuk tidak melanjutkan pekerjaan penstekingan tersebut. Jumirin gagal melanjutkan penstekingan. Berselang beberapa hari kemudian terjadi peristiwa yang menyedihkan menimpa para ahli waris, tanaman kelompok ahli waria alm. Sayang yang ditanami dengan susah payah, dengan modal gotong royong  dirusak dengan menggunakan Sajam (senjata tajam) oleh orang yang tidak dikenal. Namun, pada saat ahli waris menuju lokasi 14 April 2021 ada orang memakai penutup muka lari dari lokasi, ternyata setelah dicek kelapangan ditemukan beberapa jenis tanaman pohon yang ditanam ahli waris dirusak dengan cara mencincang puluhan pohon pisang, ratusan pohon pinang mengering diduga akibat diracun, belasan pohon kelapa dan pohon sawit, didapati dicabut. Peristiwa perusakan tanaman milik kelompok ahli waris alm. Sayang atas nama ahli waris P3KD Provinsi Riau melaporkan peristiwa tersebut. Ke Kapolsek Sei. Sembilan untuk ditindak lanjuti (**Red)

TERKAIT