PEKANBARU - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Provinsi Riau M Taufiq OH mengatakan bahwa melalui acara pembukaan pelantihan dan fasilitasi uji sertifikasi ahli muda Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) konstruksi mampu meningkatkan jumlah tenaga ahli K3 yang kompeten di Provinsi Riau yang dibuktikan dengan uji sertifikasinya.

Taufiq mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat menghasilkan pekerjaan konstruksi yang berkualitas. Sebagaimana implementasi dari UUD nomor 02 tahun 2017 tentang jasa konstruksi dan kuantitas dibidang jasa konstruksi.

"Kita tahu bahwa bersama bahwa faktor utama terjadinya kecelakaan kerja yang terbanyak adalah dari sektor konstruksi," sebutnya saat memberikan kata sambutan di Mahligai Ballroom Hotel Aryaduta, Senin (5/4/2021).

Ia menjelaskan banyaknya jumlah kecelakaan kerja di dominasi dari manusianya yang berkerja pada kondisi  yang tidak aman serta sikap kerja yang tidak nyaman.

Lebih lanjut, ia menerangkan melalui kegiatan pelatihan dan fasilitasi uji sertifikasi ahli muda K3 ini mampu mengurangi angka kecelakaan kerja dibidang konstruksi. Sehingga hasil dari setiap pekerjaan nantinya benar-benar memenuhi standar dan kriteria yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dapat memberikan manfaat besar bagi kepentingan masyarakat di Provinsi Riau.

"Berdasarkan peraturan menteri (Permen) PUPR No 21 Tahun 2019 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan konstruksi," ucapnya.

Ia menjelaskan peraturan menteri tersebut adalah menyatakan bahwa rancangan konseptual sistem manajemen keselamatan konstruksi disusun oleh penyediaan jasa konsultasi yang harus memiliki ahli K3 konstruksi.

Pihaknya berharap dengan pelatihan dan fasilitasi uji kompetensi ini mampu untuk memenuhi harapan iaitu untuk dapat meningkatkan jumlah tenaga ahli K3 yang kompeten yang dibuktikan dengan uji sertifikasinya.

"Pesan saya kepada seluruh perserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya dan bersungguh-sungguh. Agar kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat, sehingga dapat mengikuti seluruh program pemberdayaan ini dengan baik," tutupnya.(*)