PT.TPI Lagi Apes, Beko Tenggelam Dilokasi Tanah Ahli Waris Alm. Sayang

Alat berat (Kobelco) PT.Tri Star Palm International terperosok dan terbenam kedalam tanah

Dumai - mimbarnegeri.com, PT. Tristar Palm International (TPI) “lagi ketiban apes”, soalnya  alat berat excapator yang dikontrak Ir. Murnis Direktur PT. TPI tenggelam pada saat melakukan aktivitas penstekingan dilokasi lahan kelompok alm. Sayang di RT-09 Kelurahan Tanjung Penyembal Kecamatan Sungai Sembilan Dumai pada 31 Maret 2021.

Dikabarkan beko tersebut tenggelam bagaikan “ditelan bumi” yang hingga hari ini Jumat 02 April 2021 beko tersebut dalam kondisi terpuruk, sudah 3 hari belum bisa dievakuasi. Jumirin suruhan Ir. Murnis kebingungan karena beko yang dikontrak Ir. Murnis tenggelam dibawah pengawasan Jumirin “rasain celoteh warga yang melihat kondisi beko dalam keadaan tenggelam” sudah dilarang ahli waris tapi memaksakan diri, tak hanya itu diduga Jumirin “menjual nama oknum polisi”, bahwa penstekingan lahan dilokasi tersebut sepengetahuan oknum Polisi ujar warga yang mohon dirahasiakan identitasnya untuk tidak dipublikasikan membagikan informasi tersebut.

Kegiatan penstekingan yang dilakukan Jumirin suruhan Ir. Murnis direktur PT. TPI dengan cara “kucing-kucingan”, dengan pihak ahli waris kelompok alm. Sayang. Aktifitas, soalnya sudah pernah terjadi Jumirin melakukan penstekingan dilokasi kelompok alm. Sayang tapi keluar setelah dihalau para ahli waris. Penstekingan yang dilakukan Jumirin pada saat ahli waris tidak berada dilokasi lahan. Yang biasanya ahli waris setiap hari berada dilokasi lahan tersebut untuk bercocok tanam, namun karena dalam beberapa hari belakangan ini Dumai diguyur hujan sehingga ahli waris kelompok alm. Sayang tidak ke ladang.

Padahal lokasi lahan kelompok ahli waris Sayang yang sedang berpekara di Polres Dumai atas tuduhan penyerobotan, KUH Pidana 385 sesuai laporan Ir. Murnis September 2020 silam yang diduga dilakukan kelompok ahli waris Sayang kemudian laporan Ir. Murnis ke Polsek Sungai Sembilan atas tuduhan penanaman tanaman pangan dilokasi tersebut yang juga diduga dilakukan kelompok ahli waris Sayang. Karena tanah tersebut milik kelompok alm. Sayang tentu diusahai dan dikelola.

Warga sekitar dan kelompok ahli waris alm. Sayang yang melihat langsung kondisi beko dalam keadaan tenggelam itu mengatakan bahwa pada bagian roda dan body beko tenggelam “kok bisa ya”. Ahli waris dan warga sekitar merasa aneh dan keheranan, sebab postur tanah di lokasi lahan kelompok alm. Sayang  postur tanah disekitar itu liat, bukan tanah gambut, tapi bisa menyedot beko hingga nyaris menenggelamkan seluruh fisik beko tersebut. Padahal kelompok ahli waris alm. Sayang belum lama ini sebelum nercocok tanam juga telah melakukan penstekingan selama 100 jam dan lalu lalang melintasi dilokasi yang menenggelamkan beko PT. TPI tersebut. Ujar salah seorang ahli waris.

Informasi yang disampaikan ahli waris ke awak media ini bahwa yang memasukkan alat berat beko tersebut atas perintah Ir. Murnis Direktur PT. Tristar Palm International disebut-sebut yang menerima perintah bernama Jumirin warga Tanjung Penyembal.
Jumirin suruhan Ir. Murnis yang melakukan aktifitas penstekingan dilokasi lahan kelompok alm. Sayang ternyata sudah berlangsung selama 5 hari sejak 28 Maret 2021. Kegiatan penstekingan tersebut tanpa setahu ahli waris kelompok alm. Sayang. Namun, ketika Jumirin di tanya warga, siapa yang menyuruh memasukkan alat berat kelokasi kelompok lahan alm. Sayang  kata Jumirin oknum Polsek Sungai Sembilan.

Nurdin warga Nerbit Kecil RT-09 Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan yang turun ke lokasi dan mengabadikan beko yang dikontrak Ir. Murnis juga ikut-ikutan keheranan, pasalnya tanah dilokasi lahan kelompok ahli waris alm. Sayang setahu saya tanahnya tanah liat “kok beko bisa tenggelam” Nurdin keheranan. Lokasi tenggelamnya beko tersebut dari kuburan yang ada dilokasi lahan itu jaraknya berkisar 200 meter ujar Nurdin

Belum lama ini sebelum kejadian tenggelamnya beko yang dikontrak Ir. Murnis Amir diundang Deni anggota  Polsek Sungai Sembilam minta bantu agar beko PT. Tristar Palm International bisa masuk bekerja di areal lahan kelompok alm. Sayang. Namun dilarang Amir “kalau beko mau bekerja diluar areal kelompok alm. Sayang ya silahkan”, tapi jangan memasuki areal lahan kelompok  alm. Sayang yang sedang berproses di Kepolsian kami halau keluar ucap Amir Hamazah yang juga anggota P3KD Provinsi Riau melaporkan.

Kapolsek Sungai Sembilan Akp. Rinaldi Situmeang dikonfirmasi melalui hubungan seluler  terkait laporan Amir bahwa ada rencana PT. Tristar Palm International memasukkan alat berat beko untuk  melakukan penstekingan di lokasi lahan kelompok alm. Sayang dibantah Kapolsek “tidak benar ada laporan dari pihak PT. Tristar Palm International ke Polsek bahwa PT. Tristar Palm International memasukkan alat berat untuk mensteking lahan kelompok alm. Sayang   “saya sudah kasi tau kepada Jumirin selaku pengawas PT. Tristar Palm International”  kalau mau bekerja silahkan di lahan yang sudah steril, artinya lahan yang tidak bermasalah. Jangan mengerjakan lahan yang sedang bermasalah, itu yang saya sampaikan kepada Jumirin  ujar Kapolsek Sei. Sembilan Rinaldi Situmeang Jumat 2 April 2021.*tim

TERKAIT