PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya untuk mencegah dan mengantisipasi adanya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla).

Penjabat (Pj) Sekdaprov Riau, Masrul Kasmy memberikan jawaban perihal upaya yang sedang dilakukan sebagai langkah strategis penanggulangan Karhutla , yaitu adanya penggabungan aplikasi.

Masrul menjelaskan nantinya penggabungan aplikasi ini akan digunakan di seluruh Indonesia, yaitu untuk mengidentifikasi, serta memberikan data terkait titik hotspot (titik panas).

"Ada dasboard baru yang dikenalkan oleh Polda Jambi. Nantinya, dasboard itu akan digabungkan bersama dasboard lancang kuning. Kemudian, ada digabung dengan dasboard kementerian lingkungan hidup," kata Masrul Kasmy, Senin, (15/03/2021), usai acara bertempat di Ruang Vicon Lt. 5 Gedung Utama Polda Riau.

Masrul Kasmy menuturkan, nantinya satu dasboard itu akan digabung untuk digunakan sebagai pencegahan pengendalian kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di seluruh Indonesia.

"Nanti satu dasboard digabung yang digunakan di seluruh Indonesia, yaitu untuk mengidentifikasi dan memberikan data terkait dengan titik-titik hotspot," jelas Masrul.

Nantinya akan dibahas secara lanjutan, karena ada pembiayaan yang harus dibicarakan bersama Forkopimda dan pengusaha terkait.

"Makanya nanti tindak lanjut, Bapak Kapolda Riau bersama Forkopimda akan mengumpulkan seluruh wirausahawan, pengusaha-pengusaha, termasuk juga nanti satuan terkait (OPD) untuk membahas itu, karena disitu berbiaya terutama untuk  membangun monitornya. Aplikasi ini akan menggunakan CCTV yang bisa radius 4 kilo meter terutama di daerah rawan kebakaran, itu tadi," pungkasnya.

Seperti diketahui, Masrul Kasmy menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan & Lahan (Karhutla) bertempat di Ruang Vicon Lantai 5 Gedung Utama Polda Riau.

Hadir pada acara rapat koordinasi ini, yaitu Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/Wirabima, Brigadir Jenderal TNI M. Syech Ismed, dan unsur Forkopimda.(*)