Pengamanan Bandara Washington DC Diperketat Usai Rusuh di Capitol

Washington DC - Otoritas penegak hukum Amerika Serikat (AS) meningkatkan pengamanan di bandara-bandara yang ada di area Washington DC setelah para pendukung Presiden Donald Trump memicu kerusuhan di Gedung Capitol AS. Sejumlah maskapai penerbangan AS juga meningkatkan langkah keamanan.

Sementara seorang anggota parlemen AS dari Partai Demokrat menyerukan agar otoritas setempat melarang para pendukung Trump untuk terbang. Diketahui bahwa banyak pendukung Trump yang berasal dari luar Washington DC yang ikut unjuk rasa dan terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari.

"Kita telah melihat sejumlah laporan soal 'massa yang sulit diatur' dalam penerbangan ke Washington DC. Tidak dibutuhkan banyak imajinasi untuk membayangkan bagaimana mereka akan bertindak saat keluar dari DC jika diizinkan terbang dengan bebas," ucap Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri pada House of Representatives (HOR) atau DPR AS, Bennie Thompson, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/1/2021).

Thompson mendorong Otoritas Keamanan Transportasi AS (TSA) dan Biro Penyelidikan Federal (FBI) untuk menambahkan seluruh individu yang diidentifikasi terlibat dalam penyerbuan dan kerusuhan di Gedung Capitol AS ke dalam daftar orang yang dilarang terbang (no-fly list).

Juru bicara Otoritas Bandara Metropolitan Washington DC sebelumnya menyatakan para penumpang akan menyaksikan kehadiran lebih banyak penegak hukum saat melakukan perjalanan melalui bandara-bandara setempat.

Ketua serikat pramugari AS dalam pernyataan terpisah juga menyerukan agar pendukung Trump dilarang naik penerbangan komersial keluar dari Washington DC.

"Tindakan melawan demokrasi kita, pemerintah kita dan kebebasan yang kita klaim sebagai warga Amerika, harus mendiskualifikasi individu-individu ini dari kebebasan untuk terbang," ucap Sara Nelson selaku Presiden Asosiasi Pramugari-CWA (AFA) yang mewakili pekerja 17 maskapai AS.

Maskapai-maskapai AS, seperti United Airlines, American Airlines dan Delta Air Lines, menyatakan pihaknya bekerja secara erat dengan badan penegak hukum setempat untuk menjaga orang-orang tetap aman dan akan terus menerapkan kebijakan wajib masker dalam penerbangan.

Sejumlah pramugari mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa para demonstran pendukung Trump akan menyebarkan virus Corona (COVID-19). Diketahui bahwa sebagian besar pendukung Trump yang berunjuk rasa di Gedung Capitol AS pada 6 Januari, tidak memakai masker dan tidak menerapkan social distancing.

TSA yang berwenang atas keamanan perjalanan di AS, dalam pernyataan pada Rabu (6/1) malam, menegaskan pihaknya menerapkan berbagai lapis pengamanan di bandara-bandara, tanpa menjelaskan lebih lanjut.(dtc)

TERKAIT