Kerusakan Jembatan Sungai Mesjid Menghambat Aktifitas, Warga Sakit Butuh Pertolongan Bisa Tewas Ditempat

Foto : Antrian Panjang disuasana Pagi Hari Menunggu Buka Tutup Jembatan Sungai Mesjid Bangsal Aceh (Kamis 25/1/2024)

Dumai, Mimbarnegeri.com, Akibat kerusakan Jembatan Sungai Mesjid semakin parah demikian juga kerusakan ruas jalan lintas Purnama-Lubuk Gaung yang belakangan ini boleh dibilang menghambat aktifitas warga berpergian dari dan tujuan Dumai jarak tempuh dengan menggunakan kenderaan bermotor di Jalan bisa memakan waktu lama sekitar 3 – 4 Jam, tidak seperti biasanya jarak Dumai – Lubuk Gaung yang hanya sekitar 15 Km, memakan waktu sekitar 30 menit, meskipun kondisi ruas jalan dalam keadaan rusak. Namun, Jembatan Sungai Mesjid bisa dilalui dalam keadaan normal.

Ironisnya bilamana ada warga yang sakit parah dan butuh pertolongan secepatnya, akibat tersumbatnya Jembatan Sungai Mesjid sehingga terjadi kemacetan menunggu antrian berjam-jam, warga yang sakit bisa parah butuh pertolongan secepatnya, tidak tertolong bisa meninggal ditempat, penuturan Hand salah seorang warga Lubuk Gaung pada wartawan media ini Kamis 25 Januari 2024.

Truk ODOL antri menunggu giliran buka tutup di Jembatan Sungai Mesjid Bangsal Aceh Kamis (25/1/2024)

Menurut Hand Fenomena buka tutup di Jembatan Sungai Mesjid bisa jadi penyebab terjadi kemacetan, sementara kenderaan truk angkutan berat yang ngantri ketika melintas di atas Jembatan Sungai Mesjid truk angkutan berat berkonvoi, tanpa ada pengawasan yang mengatur truk angkutan berat tersebut.

Hand yang kerap bepergian Dumai-Lubuk Gaung dan sebaliknya mengatakan bahwa Goncangan diatas jembatan Sungai Mesjid sangat terasa, dan mengerikan setiap saat mengancam jiwa manusia yang menggunakan jembatan tersebut, namun apa boleh buat karena satu-satu akses jalan menuju Dumai dan sebaliknya adalah Jembatan Sungai Mesjid dengan terpaksa harus dilalui. Namun, para sopir truk angkutan berat CPO dan truk lainnya seakan tidak peduli dengan kondisi jembatan, bahaya didepan mata mengancam. Mestinya ada petugas yang menertibkan kenderaan pada saat akan melintas diatas jembatan, kenderaan mana yang harus didahulukan ujarnya.

Ditempat terpisah Rima warga Kecamatan Sungai Sembilan juga mengeluhkan tidak ada petugas dari aparat untuk menertibkan kenderaan saat buka tutup jembatan, makanya sering terjadi kemacetan diatas jembatan, buka tutup jembatan sungai Mesjid hanya mengandalkan partisipasi tenaga warga tempatan ujarnya.

Rima menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi Jembatan Sungai Mesjid yang setiap saat menghantui warga pengguna jembatan saat melintas diatas jembatan tersebut dengan menggunakan kenderaan bermotor di atas jembatan Sungai Mesjid, menurut Rima diperkirakan tidak kurang dari seribuan truk angkutan berat selama 24 Jam siang malam, melintas diatas jembatan Sungai Mesjid yang dijadikan momok yang menakutkan, Jika tidak diawasi kenderaan yang melintas diatas jembatan Sungai Mesjid pada saat buka tutup jembatan, bisa berbahaya bagi pengguna jembatan.

Oleh sebab itu lanjut Rima Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau supaya memprioritaskan perbaikan jembatan Sungai Mesjid dengan kualitaas yang bagus, jangan asal jadi, sesuai dengan Kesepakatan Bersama yang ditanda tangani 14 Desember 2023 diatas kertas bermeterai cukup yang ditanda tangani Sdr. Teza yang mewakili Dinas PU-PR Provinsi Riau dengan masyarakat Lubuk Gaung yang diwakili Amir Hamzah, bertempat di Restoran Arabika Jl. Sultan Hasanudin/Ombak Dumai.

Keterangan yang berhasi dirangkum wartawan media ini menyebutkan bahwa janji Teza akan mengirimkan 40 lembar pelat besi untuk perbaikan jembatan, secepatnya direalisasikan dan dilakukan perbaikan Jembatan dengan kualitas bagus jangan hanya menebar janji “jangan tunggu jembatan Sungai Mesjid ambil korban” baru ada penanganan, ujar sumber.

Sumber juga menambahkan Yang lebih celakanya lagi, ada 4 orang abggota DPRD Kota Dumai Dapil Sungai Sembian periode 2019-2024 meskipun masa baktinya akan berakhir Februaru 2024 paling tidak “mengonggong” kepada pemerintah daerah Provinsi Riau agar ada perhatian sebab Sosmed yang menyuarakan kerusakan Jembatan Sungai Mesjid sejak Oktober 2023.

Namun, oleh DPRD pemberitaan tersebut tidak dijadikan perhatian serius, dianggap “angin lalu”, Konstuen yang memilihnya kecewa berat, kritik masyarakat terhadap kerusakan Jembatan Sungai Mesjid Sembilan terkesan anggota DPRD dapil Sungai Sembilan memekakkan telinga, dan memicingkan mata seakan tidak ada peristiwa yang mengancam diatas Jembatan Sungai Mesjid sementara hampir setiap hari Anggota DPRD melintas dijembatan Sungai Mesjid, hanya sibuk dengan kampanye memasang baliho dengan kata-kata “mohon doahnya”, ujar sumber melempiaskan kedongkolannya sebagai konsutuen dapil Sungai Sembilan. (Sp).




TERKAIT