Warga RT-018 Lubuk Gaung Mengeluh Hujan 1 Jam Parit PU Meluap

Foto : Rumah Warga RT.018 Lubuk Gaung Tergenang Air Akibat Luapan Air Dari Parit PU

Dumai - Mimbarnegeri.com, Warga RT-018 Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan mengeluh karena akibat hujan 1 jam saja rumah warga RT-018 dan sekitarnya banjir tergenang air, kedalaman diatas mata kaki orang dewasa, “itu baru 1 jam” apalagi kalau kalau hujam berjam jam, kemudian disusul pasang air laut warga cemas bisa mengungsi, akibat banjir luapan Parit PU yang di Hilirnya ke Selat Rupat air lambat mengalir, ujar Handoyo Wibowo pemuka masyarakat RT-018. Sabtu 7 Oktober 2023.

Menurut Handoyo bahwa Parit PU dibangun Pemerintah Kabupaten Bengkalis sebelum terjadi pemekaran wilayah tahun 1990 “lebar parit 4 meter kedalaman 2,5 meter,” keberadaan parit PU posisinya di dalam areal PT. SDO Lubuk Gaung, banjir bisa jadi karena terjadi penyempitan pada hilir parit PU.

Untuk mengatasi banjir tersebut maka warga RT-018 bergotong royong membersihkan parit posisinya berada dalam areal PT. SDO. Namun, oleh pihak PT. SDO tidak memperbolehkan warga RT-018 membersihkan goron-gorong parit PU, yang lokasinya dalam areal SDO niat baik warga untuk membersihkan parit sepontan mendapat perlawanan, tak hanya melarang namun pihak SDO bahkan mengklaim bahwa parit PU dalam lokasi SDO telah dibeli. Karena warga dilarang bergotong royong melakukan pembersihan parit tersebut, terjadi “perang mulut” antara warga dengan pihak PT. SDO ujar Handoyo.

Warga RT.018 Lubuk Gaung Perang Mulut karaena Warga Dilarang Bergotong Royong Membersihkan Parit PU

Masih kata Handoyo bahwa “Parit PU yang juga dikenal dengan nama parit As, dibangun Pemda Bengkalis tahun 1990. Pihak SDO berani mengklaim bahwa parit tersebut telah dibeli” warga pun keheranan saling pandang satu sama lain, kalau parit PU di beli SDO siapa yang jual ketus Handoyo.

Keterangan yang dihimpun awak media ini bahwa Lokasi PT. SDO sebelumnya adalah HGU atas nama PT. Dulta Palma saat ini lokasi tersebut telah dibeli SDO apakah ada perubahan nama HGU tersebut warga belum mengetahui secara jelas, karena berdirinya PT. Dulta Palma parit PU memang sudah ada selama PT. Dulta Palma beroperasi warga RT- 018 meskipun banjir terjadi genangan air dilingkungan RT-018 tak pernah bertahan lama, begitu hujan berhenti air mengalir kencang kelaut melalui parit PU.

Terkait banjir yang dikeluhkan warga RT-018 Lubuk Gaung ditempat yang sama salah seorang tokoh muda Seran Daeng mendampingi Handoyo mengatakan bahwa dia telah 2 kali menyurati Pemko Dumai namun tidak ditanggapi, Pemko Dumai “membisu” kemana lagi kami harus menagadu, warga gotong royong untuk membersihkan parit PU tidak dibolehkan oleh PT. SDO ujarnya.

Supaya laporan ditanggapi, kata Seran Daeng apakah kami harus melakukan aksi demo, sementara Walikota Dumai H. Paisal dalam pidatonya pada saat acara peresmian terbentuknya Koperasi JSBBS baru baru ini, mengingatkan warga “ajak kerjasama yang baik dengan Perusahaan disekitar Lubuk Gaung, jangan sikit-sikit demo, kita jaga ivestasi yang masuk ke Dumai” itu pesan pak Walikota kami indahkan, tapi jangan sepihak hanya dari warga. Mestinya  SDO dan perusahaan lainnya yang berada di Kecamatan Sungai Sembilan ikut mengindahkannya, “pesan pak H.Paisal Walikota Dumai pun diabaikan perusahaan” seperti yang dialami warga RT-018 tentu jadi persolan, oleh sebab itu kami sebagai warga tempatan yang sudah puluhan tahun bertempat tinggal di RT-018 bilamana suara kami tidak ditanggapi maka kami akan langsung membuat pengaduan ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI   

Menurut Seran Daeng bahwa parit PU yang keberadaanya di areal PT. SDO dipasang container terbuat dari pelat besi, meluapnya air di parit PU penyebabnya ada dua factor, pertama akibat terderus air laut pasang, maka container dalam parit “berkarat, pelat besi tak bisa bertahan lama rapuh dan bisa roboh akibat digerogoti air asin” maka terjadi penyempitan, kemudian sampah menumpuk didalam parit, factor kedua bisa karena terjadi pendangkalan pada hilir parit PU yang mengarah ke pesisir pantai Selat Rupat, ungkapnya.

“dia juga mengatakan bahwa dua factor tersebut penyebab terjadinya banjir karena luapan parit PU tak mampu menahan debit air sehingga air parit meluap kelokasi perumahan warga RT-018.” jelasnya.

Seran Daeng mengatakan bahwa warga disekitar lingkungan RT-018 merasa miris disebabkan pencemaran, akibat banjir dan pencemaran udara, karena bau tak sedap, warga berharap agar Walikota Dumai memprioritaskan dengan mendesak PT. SDO melakukan normalisasi parit PU agar pada saat hujan rumah warga tidak lagi digenangi air. Seran Daeng berharap perlakukanlah warga dengan adil, mengakhiri bincang bincang dengan awak media ini. (Sp).

TERKAIT