66 Tahun Provinsi Riau, Banyak Kemajuan Yang Tercapai?

PEKANBARU - Provinsi Riau, tepat berusia 66 tahun, Rabu (9/8). Banyak harapan yang ditumpangkan masyarakat. Mulai dari permasalahan infrastruktur, perekonomian hingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, di momentum hari jadi Provinsi Riau tahun ini, Pemerintah Provinsi Riau meminta kepada masyarakat Riau untuk dapat menjaga suasana yang aman dan kondusif.

“Mari jaga situasi aman dan kondusif yang sudah terjaga di Riau selama ini,” katanya. Dilanjutkan Gubri, indeks kerukunan beragama di Riau cukup tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa suasana kebersamaan di Riau sangat kuat. “Ini  merupakan salah satu modal untuk meningkatkan perekonomian di Riau.

Untuk diketahui, Bappenas sudah menyiapkan RPJMN untuk presiden yang akan datang, di mana pusat ekonomi di Sumatera itu besok ada di Riau,” ujarnya. Jika masyarakat Riau dapat menjaga situasi kondusif seperti sekarang ini, dan mendukung program nasional maka ekonomi Riau akan tumbuh dan masyarakat Riau sejahtera. “Dalam waktu dekat ini juga akan ada investasi yang masuk ke Riau sampai Rp.37 triliun. Selama ini belum pernah ada investasi sebesar itu. Artinya Riau termasuk daerah yang diincar oleh para investor.

Karena itu, kita yang ada di Riau ini harus menjaganya,” ajaknya. Disebutkan Gubri, saat ini Riau merupakan daerah investasi nomor lima di Indonesia dan nomor satu di Sumatera. Hal tersebut tentunya tidak diraih dengan mudah. “Desember mendatang saya sudah berakhir (habis masa jabatan sebagai Gubernur Riau, red).  Karena itu, tolong jaga agar investasi di Riau dapat terus meningkat,” sebutnya. Gubri mengatakan bahwa persatuan yang sudah terjadi selama ini, baik antara pemerintah daerah, forkopimda dan masyarakatlah yang membuat Riau maju seperti sekarang ini.

“Inilah Riau Bersatu itu. Semuanya kompak menjaga situasi kondusif. Karena kalau tidak bersatu, saya tidak bisa bekerja,” ujarnya. Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau M Job Kurniawan mengatakan, keberhasilan yang diraih Provinsi Riau saat ini tidak terlepas dari perjuangan pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, pada peringatan hari jadi Riau tahun ini, pihaknya mengundang para Gubernur Riau periode sebelumnya.

“Keberhasilan dan kemajuan Provinsi Riau saat ini tidak terlepas dari perjuangan pemerintah terdahulu. Karena itu saat upacara HUT Riau di Halaman Kantor Gubernur Riau, para Gubernur Riau terdahulu akan hadir. Juga akan ada penghargaan bagi para tokoh-tokoh Riau saat paripurna di DPRD Riau,” katanya.

Selain itu, pada sisi religi, Pemprov Riau sudah mengundang Ustaz Adi Hidayat (UAH) untuk melaksanakan tablig akbar. Kemudian juga akan dilaksanakan hiburan rakyat dengan mengundang artis ibu kota. “Pada 11 Agustus nanti, akan ada artis ibu kota untuk menghibur masyarakat Riau yakni Judika dan juga Ivan Seventeen,” sebutnya. Usai upacara HUT Riau, juga akan dilaksanakan beberapa kegiatan, seperti peluncuran Kurikulum Bahasa Melayu Riau yang sudah masuk Dapodik nasional.

Kemudian juga akan ada penampilan tarian kolosal di Halaman Kantor Gubernur Riau. “Juga akan ada beberapa rangkaian kegiatan lainnya seperti pawai budaya dan beberapa festival lainnya,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan Pemprov Riau sudah berupaya memenuhi target-target kinerja yang diberikan. Seperti terkait dengan inflasi, Indek Pembangunan Manusia (IPM), dan Reformasi Birokrasi.

“Untuk reformasi birokrasi, angka SAKIP Riau juga membaik. Kemudian laporan pemerintah daerah Riau juga nomor enam terbaik di Indonesia. Alhamdulillah, Pemprov Riau terus punya niat untuk berubah,” sebutnya. Terkait infrastruktur, M Job mengakui bahwa jalan-jalan di Riau masih ada yang rusak. Karena itu, Pemprov Riau meminta dukungan masyarakat untuk sama-sama menjaga infrastruktur yang sudah dibangun.

“Seperti mematuhi tonase kendaraan yang digunakan,’’ ujarnya. ‘’Di sisi lain, Pemprov Riau punya panjang jalan 2.700 km lebih. Kami punya target sebenarnya pada RPJMD Gubernur. Sampai 2024 ada 66,36 persen yang kondisi jalannya baik. Namun pada akhir tahun 2022 sudah mencapai 64,9 persen. Kami optimis di akhir tahun ini saja target tersebut bisa tercapai,” katanya. Namun demikian, M Job menjelaskan untuk pembangunan jalan, ada pembagian kewenangan, yakni mulai dari tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, jalan provinsi hingga jalan nasional.

“Pemprov Riau juga ada membantu perbaikan jalan untuk kabupaten/kota. Seperti di Pekanbaru, cukup banyak jalan-jalan yang mendapatkan bantuan keuangan (Bankeu) dari Provinsi Riau. Di daerah lainnya juga ada seperti itu,” sebutnya. “Karena itu, kami berharap dengan kebersamaan seluruh kepala daerah dan forkopimda yang ada, semua pihak akan bersemangat untuk menuju Riau yang lebih baik,” sambungnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal juga mengucapkan selamat  HUT ke-66 Provinsi Riau. ‘’Semoga, Provinsi Riau bisa semakin berkembang pesat, maju, menjadi provinsi terbaik dan berkembang menjadi provinsi yang luar biasa ke depannya. Kuncinya, kekompakan antar-stakeholder dan seluruh unsur masyarakat Riau,’’ ujarnya. Senada diungkapkan Danrem 031/WB Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan. ‘’Riau merupakan sebuah provinsi yang besar dengan segala potensi yang ada. Memiliki kualitas  sumber daya alam  maupun sumber daya manusia yang sangat baik. "Selamat hari jadi ke-66 Provinsi Riau. Mari kita jadikan momentum ini untuk melangkah lebih baik lagi,’’ ujarnya.

Demikian juga Ketua DPRD Riau Yulisman. ‘’Saat ini Provinsi Riau sudah masuk pada umur yang sangat matang. Dengan pengalaman yang telah banyak dilalui, saya yakin Riau bisa menjadi provinsi yang besar dan ke depan. Mari bersama dan bersatu mewujudkan Riau menjadi daerah yang maju dan sejahtera. Selamat hari jadi Riau yang ke-66,’’ ujarnya. Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau Dr drh Chaidir mengatakan, pada usia Provinsi Riau yang ke-66 tahun ini, pihaknya memandang ada banyak keberhasilan yang diraih.

Namun juga masih banyak harapan yang belum terwujud, seperti yang disebutkan berbagai lapisan masyarakat. “Kenapa? Karena harapan itu biasanya tinggi. Harapan itu juga selalu melebihi dari keperluan. Karena itu, wajar saja kalau sudah banyak yang berhasil namun masih ada juga yang belum terwujud,” katanya. Menurutnya yang terpenting adalah bagaimana ke depan diharapkan Pemprov Riau dapat bersungguh-sungguh mengevaluasi masalah-masalah yang ada saat ini.

Kemudian diidentifikasi dengan baik, ditemukan penyebab masalahnya apa untuk kemudian bisa ditemukan solusinya. “Dengan demikian, maka masalah-masalah yang ada tersebut akan mudah diselesaikan,” katanya. Ia juga mengatakan, terkait masalah infrastruktur. Menurutnya yang paling dapat dirasakan oleh masyarakat karena digunakan langsung seperti jalan, jembatan, air bersih, dan listrik. “Untuk prasarana jalan dan jembatan misalnya, seperti yang diberitakan media bahwa di Riau peringkat pertama dalam hal kerusakan jalan. Hal ini tentunya menjadi catatan kita. Artinya harus dibenahi dan jangan marah kalau ada informasi seperti itu di media, tapi justru diidentifikasi dengan cepat,” ujarnya.

Masih menurut Chadir, pemerintah jangan berdalih bahwa untuk perbaikan jalan ada beberapa kewenangan. Karena masyarakat tidak mau tahu dengan kewenangan itu. “Kalau memang kewenangan pemerintah pusat, kasilah masukan ke pusat. Karena kalau pusat tidak diberikan masukan, mereka tidak akan tahu. Jalan yang mereka urus se-Indonesia,” katanya.

Kemudian juga masih ada keluhan terkait kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di Riau karena banyak perusahaan besar di Riau tetapi kesempatan kerja masih kurang. Menurutnya hal tersebut juga harus menjadi perhatian pemerintah. “Kemudian dana-dana bagi hasil seperti PI 10 persen Blok Rokan, DBH sawit juga sampai saat ini belum diterima. Karena itu pemerintah kita di daerah harus proaktif untuk menjemput bola itu,” pintanya.

Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, dengan berbagai capaian Riau sekarang dan ditopang dengan semakin meluasnya akses lintas orang dan barang seperti titik kumpul Tol Sumatera, daerah ini akan makin maju pada masa depan. “Oleh karena itu, persatuan makin diperlukan sehingga kemajuan yang diperoleh bukan karena bertanding dan bersaing, sebagaimana paham pemicu kemajuan di belahan dunia lain. Tetapi karena seiring rasa untuk bersama,” katanya. “Salah satu jalan utama untuk ini adalah memperkuat pemajuan kebudayaan tempatan di dalam maupun di luar ruangan, formal maupun nonformal. In sya Allah, Riau bersatu,” sambungnya.**

Sumber: RIAUPOS.CO

TERKAIT