Empat Kabupaten Ini Menjadi Daerah Terluas Peserta PSR di Provinsi Riau

ilustrasi : Pohon Kelapa Sawit Siap Replanting

PEKANBARU – Empat kabupaten di Provinsi Riau menjadi daerah terluas untuk program peremajaan sawit rakyat (PSR) di tahun 2023 ini.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Produksi, Vera Virgianti, yang mewakili Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli, dalam keterangan resmi dikutip dari InfoSAWIT SUMATERA, pada Selasa (16/5/2023).

Vera menyebutkan, empat daerah itu yakni Pelalawan seluas 3.200 hektar (Ha), Rokan Hulu (Rohul) 2.000 Ha, Kampar seluas 1.500 Ha, dan Siak 1.000 Ha.
Sementara daerah lainnya rata-rata di paling banyak hanya 500 Ha seperti Rokan Hilir (Rohil) 450 Ha, Bengkalis 500 Ha.

Selanjutnya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 450 Ha, Indragiri Hulu (Inhu) 500 Ha, Indragiri Hilir (Inhil) 450, dan Kota Dumai 500 Ha.

Kata dia, semua itu merupakan target PSR yang diberikan Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan total 10.550 Ha. Vera bilang, seluruh luas lahan untuk PSR itu telah dibagikan ke 10 daerah di atas.

Kata dia, cuma dua daerah di Riau yang takendapatkan jatah untuk PAR, yakni Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dan Kabupaten Meranti.

Dijelaskan Vera, tujuan PSR adalah penggantian tanaman kelapa sawit yang sudah tidak lagi produktif, dan bukan membuat perkebunan sawit baru.

Untuk PSR ini, kata dia, Pemerintah Pusat menganggarkan Rp 30 juta per Ha mksimal empat Ha per petani peserta.Sebelumnya, kata dia, jumlah dana yang diterima para petani PSR adalah Rp 25 juta per Ha maksimal empat Ha. Menurut Vera, dana itu dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang sumber dananya berasal dari pungutan ekspor.*

sumber : InfoSAWIT SUMATERA

TERKAIT