Gerak Cepat Atasi Penyebaran Polio, Pemprov Riau Gelar Advokasi Crash Program Imunisasi Polio

PEKANBARU - Sehubungan dengan penemuan kejadian luar biasa (KLB) Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh beberapa waktu yang lalu.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar kegiatan advokasi dan sosialisasi crash program dan penguatan imunisasi polio di Hotel Novotel. Selasa, (28/2/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan dari 27 - 29 Februari 2022 tersebut turut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau, serta pejabat terkait lainnya.

“Peserta advokasi dan sosialisasi ini adalah para oengambil kebijakan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Terdiri dari Kepala Daerah, lintas program dan sektor terkait,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine.

Dilaporkannya  bahwa, kegiatan ini perlu didakan sebab secara geografis Provinsi Riau berdekatan dengan Provinsi Aceh. Sehingga tak menutup kemungkinan virus tersebut dapat dengan cepat menyebar hingga ke Provinsi Riau.

“Serta penguatan imunisasi polio di Provinsi yang berbatasan atau berdekatan dengan Provinsi Aceh, termasuk Riau,” terangnya.

Selain itu, dijelaskannya kegiatan ini juga bertujuan untuk menggalang dan meningkatkan komitmen dari aparat pemeeintahan daerah dan pemangku kepentingan.

“Terkait mendukung dan terlaksananya kegiatan crash program imunisasi polio agar kita bisa memutus dan mencegah penularan virus polio di Provinsi Riau,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, untuk mengatasi KLB VDPV 2 ini, World Health Organization (WHO), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Kementerian Kesehatan RI sendiri merekomendasikan agar Provinsi Riau melakukan pemberian imunisasi polio tambahan.

Menindaklanjuti hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto menuturkan pelaksanaan pemberian imunisasi polio tambahan di Provinsi Riau akan dilaksanakan pada 6 Maret 2023 mendatang.

"Dengan menyasar 640.001 anak usia 0-59 bulan" kata SF Hariyanto.(*)

TERKAIT