Terus Menurun, Stunting di Pekanbaru Tinggal 285 Kasus

ilustrasi

PEKANBARU - Kasus stunting di Kota Pekanbaru terus mengalami penurunan. Dari 303 kasus sebelumnya di awal tahun, saat ini kasus stunting di Pekanbaru tinggal 285.
 
"Alhamdulillah untuk kasus stunting di Pekanbaru terus mengalami penurunan. Dari 303 kasus sekarang ini menurun jadi 285," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru M Amin, Jumat (9/9/2022).
 
Tak hanya kasus stunting saja yang mengalami penurunan, untuk resiko stunting di wilayah setempat juga mengalami penurunan.
 
"Kondisi resiko stunting kita itu di awal kemarin 132 ribu, sekarang ini setelah dilakukan kegiatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di lapangan saat ini sudah turun hampir 70 ribuan," Cakapnya.
 
Diharapkan hingga akhir tahun ini, jumlah kasus stunting di Pekanbaru terus menurun.
 
"Mudah-mudahan hingga akhir tahun itu bisa dibawah 200 kasus lah, bahkan kalau bisa jauh dibawah itulagi," ucapnya.
 
"Karena ini tergantung pada faktor keluarga yang paling utama, kemudian juga dari faktor Calon pengantinnya. Apa mereka memeriksakan diri sebelum menikah atau tidak. Karena kan sekarang ada aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk mendukung program ini," imbuhnya.
 
Dikatakan Amin sebenarnya untuk Pekanbaru, tingkat prevelensi stunting sudah dibawah target nasional.
 
"Kita sudah dibawah 14 persen ya untuk angka prevalensi. Pemerintah pusat sudah menargetkan di tahun 2024 itu di angka 14 persen. Tapi sekarang ini kita sudah di angka 11.4 persen. Itu dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun ini ya," pungkasnya.(clc)

TERKAIT