Pekan Pertama Agustus, Harga Bawang Merah Turun, Cabai Masih Rp90 Ribuan

PEKANBARU - Pekan pertama Agustus 2022, harga sejumlah bahan pokok di Pekanbaru masih terpantau tinggi. Ada beberapa komoditi alami penurunan namun tidak begitu signifikan.

Seperti cabai merah sempat diharga Rp110 ribu-Rp140 ribu per kilogram pasca Idul Adha beberapa waktu lalu. Namun secara berlahan turun dan berada di harga Rp80 ribu-Rp95 ribu per kilogram. Namun harga tersebut masih sangat mahal dari harga normal yakni Rp52 ribu per kilogram.

Harga bawang merah sempat berada diharga Rp55 ribu secara berlahan turun jadi Rp40 ribu-Rp44 ribu per kilogram. Masih mahal jika dibandingkan harga normal hanya Rp28 ribu-Rp35 ribu per kilogram.

Untuk harga cabai merah di Pasar Cik Puan hari Rabu (3/8/2022) terpantau di harga Rp85 ribu per kilogram berbeda dengan pasar Palapa yakni Rp90 ribu per kilogram.

Harga cabai rawit hijau di Pasar Cik Puan Rp70 ribu per kilogram sementara di Pasar Palapa Rp72 ribu per kilogram.

Harga bawang merah Rp40 ribu per kilogran sama di pasar Palapa. Bawang putih Rp22 ribu per kilogram di pasar Cik Puan. Rp23 ribu per kilogram di Pasar Palapa.

Sementara minyak goreng curah berada diharga Rp14 ribu per liter dan minyak goreng kemasan Rp24 ribu-Rp25 ribu per liter.

Sementara untuk daging sapi segar masih diharga Rp134 ribu-Rp140 ribu per kilogram. Daging ayam potong berkisar Rp25 ribu per kilogram.

"Harga kebutuhan dapur masih pada mahal seperti cabe dan bawang kalau dibandingkan harga normal masih jauhlah, tapi lumayan udah ada tanda-tanda turun walaupun pelan-pelan," ungkap Umi, seorang warga Jalan Rambai, Kelurahan Wonorejo.

Warga berharap pemerintah terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga dipasaran, mengingat ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi di tengan pendapatan yang masih terseok-seok pasca Pandemi Covid-19.

"Kita berharap harga sembako kambali normal, tidak hanya ayam potong saja yang turun yang lain juga turun. Kita masyarakat menengah ke bawah sangat terasa sekali dengan melambungnya harga sembako," tambah Umi yang sehari-hari bekerja Loundri pakaian. (hrc)

TERKAIT