Pemda Rohil Terus Gesa Vaksinasi Bagi Siswa

ROHIL - Pelaksanaan vaksinasi bagi anak, khususnya pelajar usia 6 sampai 11 tahun terus digesa Pemda Rokan Hilir (Rohil).

Hal itu tampak dengan digelarnya kegiatan sosialisasi sekaligus percepatan vaksinasi anak usia sekolah yang dilaksanakan di SDN 006 Bagan Barat, Bagansiapiapi, Senin (21/3) kemarin.

Danramil Bangko, Kapt Arh Simson mengungkapkan vaksinasi merupakan hal yang penting bagi anak, karena sebagai upaya memberikan perlindungan bagi kesehatan anak secara otpimal.

"Hal itu sangat penting, karena pemerintah memikirkan keselamatan masyarakat termasuk anak jadi tidak perlu takut," kata Simson.

Ia menerangkan sejauh ini capaian realisasi vaksinasi bagi anak khususnya di Kecamatan Bangko masih terbilang rendah, yakni sekitar 35 persen.

Sementara di kecamatan lainnya rata-rata tinggi. Untuk itu dirinya mengajak masyarakat, khususnya orang tua dan wali siswa mendukung program vaksinasi dan mengikutkan anaknya untuk divaksin.

Senada, Bhabinkamtibmas Bagan Barat, Bripka Azwar menyebutkan percepatan vaksinasi merupakan hal yang penting untuk dilaksankaan.

"Hal itu tidak terlepas dari dukungan orang tua, kami menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan, semoga kita semua terhindar dari Covid dengan mengikuti vaksinasi," katanya.

Plt Kadiskes, Afridah mengungkapkan untuk realisasi vaksinasi di Rohil secara umum cukup tinggi, terutama untuk dosis pertama. Namun untuk vaksinasi bagi anak usia sekolah masih rendah.

"Karena itu sangat penting agar vaksinasi bagi anak didukung bersama," katanya.

Kadisdik Rohil, HM Nurhidayat menambahkan untuk keseluruhan vaksinasi bagi anak usia sekolah baru mencapai 30 persen, dan di SDN 006 Barat Barat diketahui baru mencapai 35 persen.

"Untuk itu kami mendorong agar vaksinasi bagi anak terus ditingkatkan, ini penting karena untuk sekolah berkaitan dengan proses pembelajaran tatap muka (PTM), di mana untuk PTM itu minimal sudah divaksin 70 persen," kata Nurhidayat.

Bagi sekolah yang tidak dapat merealisasikan pencapaian vaksinasi minimal 70 persen, maka akan diterapkan pembelajaran secara daring bagi siswa yang tidak mengikuti vaksin tersebut.(hrc)

TERKAIT