Inggris Cemas Varian Covid-19 India Meningkat di Wilayahnya

Jakarta -- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengaku cemas dengan penyebaran mutasi covid-19 varian B.1.617 asal India yang meningkat di wilayahnya.

Badan Pemerintah Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) melaporkan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru tersebut meningkat dua kali lipat dalam sepekan menjadi 1.313 kasus.

"Kami cemas tentang itu (varian corona B.1.617.2). Itu telah menyebar," kata Johnson seperti dikutip Reuters, Jumat (14/5).

Johnson telah menjabarkan rencana kebijakan lebih lanjut agar Inggris beralih dari pembatasan sosial. Namun, ia diperingatkan bahwa mutasi baru corona itu bisa menimbulkan risiko baru.

Meski begitu, Pemerintah Inggris belum memiliki strategi khusus dalam upaya menangkal mutasi baru yang diduga menimbulkan lonjakan kasus di India.

Saat ini, Inggris mengandalkan pemeriksaan yang dikerjakan dari rumah ke rumah dan penambahan fasilitas vaksinasi covid-19 untuk peningkatan laju penanganan pandemi.

Penguncian wilayah (lockdown) masih berlaku secara nasional di Inggris dan diperkirakan dapat berakhir pada Juni.

Direktur Tanggap Strategis Covid-19 dari PHE Susan Hopkins mengatakan pihaknya terus memantau penyebaran mutasi varian baru covid-19 itu. Ia menyadari ada peningkatan kasus tersebut di masyarakat.

"Kami perlu bertindak secara kolektif dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa varian itu tidak berdampak pada kemajuan yang telah kami buat untuk menurunkan tingkat Covid-19 dan peningkatan kebebasan yang diterapkan," tuturnya.(cnn)

TERKAIT