Camat dan Kades di Kepulauan Meranti Diminta Gerak Cepat Atasi Karhutla

SELATPANJANG - Camat dan kades di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diminta bergerak cepat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) agar tidak meluas.

Wakil Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H Asmar menyikapi serius kemunculan titik api yang terjadi di 3 Kecamatan di Kepulauan Meranti, untuk mengantisipasi agar titik api tidak semakin meluas dan segera dapat ditanggulangi, wabup bersama Sekdakab Meranti, Dr H Kamsol MM, langsung menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama BPBD dan seluruh camat, bertempat di kantor BPBD Kepulauan Meranti, Jalan Dorak Selatpanjang, Minggu (28/2/2021).

Dalam rakor tersebut Wakil Bupati Meranti menekankan memasuki musim panas ekstrim saat ini diharapkan camat tidak main-main dengan karhutla yang terjadi diwilayahnya. Jika terpantau titik api para camat dan kades diminta segera gerak cepat untuk melakukan pemadaman, dengan melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) berkoordinasi dengan polsek, babin kamtibmas, dan pihak koramil serta perusahaan yang berada di wilayah tersebut.

Hal itu dijelaskan wabup sesuai dengan intruksi presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2020, yang meminta bupati/walikota se-Indonesia untuk melakukan upaya penanggulangan karhutla di seluruh wilayah Republik Indonesia yang meliputi, upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, kemudian jika terjadi karhutla lakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, dan lakukan penanganan pasca terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Saya minta kepada camat wajib mengkoordinasikan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan secara terencana, terpadu dan menyeluruh, dengan melibatkan MPA, babin kamtibmas dan koramil untuk melakukan pemadaman," ujar Wabup Asmar.

Bahkan pensiunan Polisi berpangkat AKBP itu, mengintruksikan kepada camat dan kades untuk tidak meninggalkan tempat jika muncul titik api diwilayahnya. Camat harus turun langsung melakukan pemadaman bersama MPA, kepolisian dan TNI.

"Jika terjadi kebakaran camat harus ikut melakukan pemadaman jika perlu tidur disana, dan saya akan cek posisi camat, termasuk kepala desa karena jika terjadi bencana karhutla bukan saja menjadi masalah daerah tapi juga nasional dan internasional, apalagi untuk kawasan yang berbatasan dengan negara tetangga semua bisa komplain ke kita," jelas wabup.

Untuk memastikan proses penanggulangan karhutla berjalan dengan baik, Wabup Asmar mengaku akan turun langsung kelapangan untuk melihat bagaimana camat dan kepala desa mengatasi karhutla di wilayahnya.

Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya karhutla yang tak kalah penting menurut Wabup H Asmar adalah sosialisasi oleh camat dan kades kepada masyarakat terkait bahaya membakar lahan khususnya pada saat cuaca ekstrim saat ini. Karena dirinya tak ingin ada masyarakat yang terpaksa berurusan dengan hukum karena kedapatan membakar lahan.

"Saya juga meminta kepada camat mensosialisasikan bahaya membakar hutan dan lahan termasuk perkarangan rumah kepada warga, karena sesuai Intruksi Presiden masalah titik api ini sangat urgen dan camat jangan main-main. Kita juga tidak ingin ada masyarakat yang terangkut hukum akibat membakar lahan, kasihan hidup mereka sudah susah," ujar wabup.

Kemudian disinggung soal keterbatasan anggaran dan peralatan yang acap kali menjadi alasan kurang optimalnya proses penanggulangan karhutla khususnya di kecamatan dan desa, dikatakan Wabup Asmar, Pemkab Meranti akan berupaya meningkatkan alokasi anggaran ditiap kecamatan.

"Kita akan alokasikan anggaran penanggulangan karhutla ditiap kecamatan agar penanggulangan karhutla dapat dilakukan dengan optimal, begitu juga dengan pengadaan peralatan pemadaman. Tapi dari informasi yang diperoleh peralatan yang ada saat ini berfungsi dengan baik dan cukup memadai," pungkasnya.(grc)

TERKAIT