Vaksinasi Covid-19 Perdana di Bengkalis, Sekda Batal Divaksin sebab Hiperglikemia

BENGKALIS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, H Bustami HY batal menjalani vaksinasi Covid-19 saat vaksinasi perdana di RSUD Bengkalis, Kamis (4/2/2021). Pembatalan tersebut terjadi lantaran berdasarkan hasil screening test, kadar gula darahnya tinggi (hiperglikemia), melebihi batas maksimal yang diperbolehkan.

Selain untuk menjalani vaksinasi, kedatangan Bustami ke RSUD tersebut sekaligus untuk meninjau langsung proses vaksinasi yang rencana awal, pencanangannya dilakukan di RSUD Bengkalis. Namun, karena sesuatu dan lain hal yaitu sebagian dari tokoh masyarakat yang akan divaksin berhalangan, maka pencanangan batal dilakukan. Namun demikian, proses vaksinasi tetap berjalan sesuai jadwal dimana pada tahap I ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit dan puskesmas.

Saat peninjauan tersebut, Bustami didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis yang juga Plt Direktur RSUD dr Ersan Saputra dan juga Kadis Kominfotik Bengkalis, Johansyah Syafri. Pantauan di RSUD Bengkalis, begitu tiba di lokasi, ketiganya langsung mengambil nomor antrian. Ersan Saptra mendapatkan nomor antrian 14, Bustami mendapatkan nomor antrian 15 dan Johansyah Syafri nomor antrian 17.

Proses vaksinasi sendiri mulai dari pengambilan nomor urut, kemudian screening hingga penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan di teras utama RSUD Bengkalis. Hasil screening akan menentukan apakah seseorang bisa atau tidak untuk divaksin. Seperti halnya Sekda, hasil screening menunjukkan kadar gulanya melebihi batas yang diperbolehkan, maka proses vaksinasi ditunda hingga kadar gulanya normal atau dalam ambang batas yang diperolehkan. Sementara Ersan Saputra dan Johansyah Syafri, lolos screening  dan dilanjutkan dengan vaksinasi.

Di sela-sela kegiatan Bustami mengatakan, dari hasil peninjauan yang dilakukan semua berjalan lancar dan sudah sesuai dengan standar pelaksanaan vaksinasi. “Saya siap melakukan vaksinasi, akan tetapi saya tidak bisa melakukan vaksinasi dikarenakan hiperglikemia,” ujarnya memberikan alasan penundaan vaksinasi terhadap dirinya.

Sementara itu Ersan Saputra menjelaskan, untuk vaksinasi tahap pertama ini ada 3.445 orang yang terdata dimana khusus untuk RSUD sendiri baik nakes maupun non nakes berjumlah sekitar 700 orang. Vaksinasi akan dilakukan sebanyak 2 kali dengan rentang waktu antara vaksinasi pertama dan kedua berjarak 14 hari.

“Jika sudah divaksin hari ini, akan dilakukan vaksinasi yang kedua jarak waktunya 14 hari dari penyuntikan yang pertama,” ujarnya.

Terpisah dalam jumpa pers gabungan antara Dinas Kesehatan dan RSUD Bengkalis diungkap, sampai menjelang siang kegiatan vaksinasi berjalan tertib, aman dan lancar serta tidak ada nakes maupun non nakes yang mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Dalam jumpe pers tersebut dari Diskes  diwakili oleh Sekretaris Imam Subchi sedangkan dari RSUD diwakili oleh Wadir Pelayanan RSUD Bengkalis, Rita Puspa.

Dalam kesempatan itu, Rita menyampaikan walaupun nakes maupun non nakes di RSUD menjalani vaksinasi, tidak menggangu proses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. “Kita sudah atur jadwalnya sedemikian rupa,” ujar Rita seraya menambahkan bagi yang  menjalani vaksinasi, maka dibebaskan dari piket pada malam harinya.

Sementara itu, Imam Subchi kembali menegaskan betapa pentingnya mensukseskan program vaksinasi ini. Khusus di Bengkalis, walaupun pencanangan dengan melakukan vaksinasi terhadap 10 tokoh masyarakat batal dilakukan, namun bukan berarti tokoh tersebut tidak ada atau tidak mau. Melainkan karena faktor kesibukan sehingga tidak bisa hadir pada waktu yang ditentukan. “Jadi tidak ada yang perlu kita khuatirkan dan Alhamdulillah sampai saat ini semuanya berjalan lancar,” ujarnya.(hrc)

TERKAIT