Hikatama Segera Bentuk Kepengurusan Wilayah dan Kabupaten Kota

PEKANBARU - Himpunan Keselamatan Transportasi Masyarakat (Hikatama) adalah suatu organisasi yang lahir dari keperdulian para pemerhati transportasi. Hal ini, setelah melihat tingginya angka kecelakaan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Riau.

Apalagi, setelah beroperasinya tol Pekanbaru-Dumai, seperti sama-sama diketahui, tingkat kecelakaan di jalan bebas hambatan sepanjang 131 kilo meter tersebut sangat tinggi. Rangkaian insiden hingga merenggut korban jiwa itu pun, menjadi kekhawatiran penggiat peduli keselamatan transportasi.

"Karena itu, teman-teman yang menginisiasi terbentuknya Hikatama ini merasa terpanggil, membuat organisasi Hikatama, dengan tujuan menekan tingginya angka kecelakaan. Atas kesamaan pemikiran dan kerisauan tersebut, akhirnya kawan-kawan yang perduli ini membentuk Hikatama," kata Ketua Umum DPP Hikatama, Irwan Nasir, Ahad (27/12/20).

Dideklarasikan di Pekanbaru, pada Kamis (1/10/20) beberapa kalangan penggiat transportasi mulai menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kemudian menyusun kepengurusan serta mendaftarkan legalitas organisasi.

Kemudian, Hikatama juga telah menggelar gelar rapat pleno perdana, Kamis (1/10/20) lalu. Pada kesempatan itu, menghasilkan dan mengesahkan struktur kepengurusan DPP Hikatama periode 2021-2026. Rapat pleno juga sepakat, menunjuk Irwan Nasir sebagai Ketua Umum DPP Hikatama 2021-2026. Sementara Sekretaris Jenderal dipercayakan kepada Harmaini Wibowo.

"Setelah kepengurusan ini terbentuk, kami segera melakukan konsolidasi organisasi guna memantapkan organisasi dan kepengurusan. Karena Hikatama yang dibentuk ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP), maka skopnya nasional," papar Irwan, yang juga Bupati Kepulauan Meranti ini.

Langkah yang dilakukan Hikatama, segera melaksanakan rapat kerja, menyusun program kerja ke depan. Kemudian, menetapkan visi misi organisasi, menyiapkan rencana kerja depan. Untuk mewujudkankannya, menurut Irwan lagi, diperlukan wadah untuk saling bertukar pikiran yang berasal dari professional dalam bidang transportasi keselamatan, yang diharapkan menjadi formulasi kebijakan organisasi.

Menyinggung kepengurusa berstatus DPP, Hikatama otomatis akan melebarkan sayapnya, dengan membentuk kepengurusan diberbagai provinsi lainnya. Diantaranya akan mendirikan Hikatama ditingkat wilayah di DKI Jakarta, disusul provinsi Kepulauan Riau, termasuk Jawa Tengah yang hingga saat ini masih dimatangkan. Pembentukan pengurus Hikatama ditingkat wilayah lainnya juga digulirkan, termasuk turunan organisasi kabupaten kota di Riau.

"Karena ini DPP, tentu harus diisi setiap provinsi dan kabupaten kota. Namun sementara,  kepengurusan kabupaten kota di Riau wajib diisi dulu. Mungkin selanjutnya, DKI Jakarta, disusul provinsi Kepulauan Riau. teman-teman juga sudah berkoodunasindengan provinsi lainnya, seperti Jawa Tengah. Dan ini terus bergulir. Karena skopnya nasional, maka perlu melibatkan tokoh-tokoh nasional. Karena itu, kami akan memperkaya anggota keorganisasian, supaya ini dapat melibatkan semua pihak," ujar Irwan lagi.

Sebagai eksistensi, Hikatama menurut Irwan telah melaksanakan aksi nyata. Diantaranya turut memberikan masukan-masukan kepada pihak terkait pengelola Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) berkaitan kecelakaan yang terjadi.

Kemudian, berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Pergubungan, Jasa Raharja, pihak tol, pengelola rambu-rambu lalu lintas, secara seimbang kita, bagaimana usaha menekan angka kecelakaan. Mulai pengandara, penyedia jasa, juga regulator yang mengatur lalu lintas di Indonesia, khusunya di Riau.

Hal ini menurut Irwan lagi, tentu harus selalu didorong, bagaimana aksi nyata itu bisa terus berlanjut. Dengan memberikan edukasi kepada pengandara, termasuk merangkul semua stake holder yang berkaitan dengan tranportasi. Katakannya, dealer mobil, sepeda motor, kita berharap, ketika mereka menjual produk-produk yang mereka jual, juga diberikan edukasi dalam berkendaraan dan tidak membeli kendaraan asal beli saja.

"Untuk aksi nyata, Hikatama ini agak ajaib. Organisasinya belum resmi berdiri, tapi eksistensinya sudah diakui. Kerja nyatanya sudah berjalan, sebelum organisasi ini difornalkan," ujarnya.

Ada pun untuk sinergitas bersama pemerintah, Hikatama telah mempelajari blue print rencana jalan dalam jangka panjang. Dimana, disebutkan, harus melibatkan masyarakat. Jadi kami masuk, dari sisi itu. Jadi, kalau selama ini keterlibatan masyarakat itu masih  hampa, hari ini, Hikatama hadir mengisi kekosongan itu.(*)

TERKAIT