CPO Malaysia Melesat, Minyak Sawit Mentah Riau Ikut Naik

PEKANBARU - Kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pada minggu ini dikarenakan harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia di pekan ini melesat nyaris 3 persen ke 3.472 ringgit per ton atau sekitar US$ 855 per ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2012.

"Dorab Mistry, analis papan atas CPO memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember turun ke level 1,4 juta ton," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Riau, Defris Atmaja di Pekanbaru, Selasa (8/12/2020).

Selain itu, lanjut Defris, India pada pekan lalu sebagai konsumen terbesar minyak sawit global memutuskan untuk memangkas bea masuk sebesar 10 poin persentase dari 37,5 persen menjadi 27,5 persen. Presiden Indian Vegetable Oil Producers Association (VPA), memperkirakan permintaan CPO di negaranya bisa melonjak hingga 100.000 ton per bulan dengan kebijakan tersebut. Sebab, impor CPO akan lebih murah ketimbang produk pesaingnya.

"Pemangkasan ini membuat CPO lebih kompetitif. India membuat kebijakan dengan cukup membayar bea masuk 7,5% lebih murah dibandingkan impor minyak kedelai atau biji bunga matahari. Sebagai informasi, tarif bea masuk untuk minyak kedelai dan biji bunga matahari di India adalah 35%," ujarnya.

Sementara itu untuk harga jual CPO di Riau, PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp57,17 per kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp152,26 per kg, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp14,00 per kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp88,29 per kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami penurunan harga sebesar Rp50,00 per kg, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp84,00 per kg dari harga minggu lalu. "Harga CPO Rp9.585.55 per kg dan harga kernel Rp6.362.03 per kg," ujarnya.(*)

TERKAIT