Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, menyampaikan uneg-unegnya tentang alih kelola Blok Rokan pada acara Webinar Na" />

Marwan Batubara : Chevron Terkesan Arogan, Dianggap Hanya Pegang Prinsip Bisnis

Tabel Blok Rokan
PEKANBARU - Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, menyampaikan uneg-unegnya tentang alih kelola Blok Rokan pada acara Webinar Nasional Blok Rokan pada Minggu 23 Agustus 2020. Pada seminar ini Marwan Batubara didaulat sebagai salah seorang narasumber.

Pada awal materinya, Marwan menyinggung pernyataan Chevron yang menyebutkan bahwa blok Rokan tidak ekonomis lagi. Sehingga, Chevron dianggap tidak maksimal melakukan produksi hingga berakhir masa kontraknya pada Agustus 2021 mendatang.

"Kita khawatir Chevron tidak menjalankan peraturan menteri yang intinya mengharuskan kontraktor memaksimalkan produksinya hingga akhir masa kontrak," kata Marwan seraya menyebutkan bahwa dengan prinsip ini Chevron terkesan arogan.

Dilanjutkan Marwan, peran pemerintah mengawasi kinerja kontraktor jangan sampai kendor meskipun masa kontraknya bakal selesai.

"Mestinya pemerintah mampu meyakinkan kontraktor agar terus maksimal melakukan produksi hingga masa kerjanya selesai," tegasnya.

Diakui Marwan, pada Maret lalu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar pernah menjamin bahwa Chevron mampu menahan penurunan produksi minyak. Tapi yang penurunan masih terjadi.

"Makanya kita ingin ada transparansi dari pemerintah termasuk SKK Migas dan Pertamina tentang status produksi di Blok Rokan yang masih dikelola Chevron saat ini," kata mantan anggota DPD RI ini.***


sumber : Fix Pekanbaru

























TERKAIT