Pantau Karhutla 2020, Kapolda Riau Gunakan Teknologi Dashboard Lancang Kuning


PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau, tahun ini telah mempersiapkan dengan matang langkah-langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama dalam menghadapi prediksi cuaca panas yang lebih panjang di 2020. Polda Riau juga telah mempersiapkan aplikasi teknologi memantau karhutla.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi SH SIK MSI mengatakan kepada GoRiau.com, melalui Kabid Humas, Kombes Pol Sunarto, bahwa aplikasi teknologi ini untuk mendeteksi atau menemukan titik api.

"Aplikasi Dashboard Lancang Kuning merupakan terobosan teknologi yang dilakukan Pak Irjen Pol Agung dalam mendeteksi titik api di Riau," kata Sunarto, Jumat (17/1/2020).

Dengan adanya aplikasi ini, dikatakan Sunarto, dapat memudahkan petugas terdekat mengambil langkah pemadaman, sehingga api segera tertangani oleh petugas dilapangan.

"Selanjutnya adalah langkah penegakan hukum secara profesional dengan mengkolaborasikan sistem, sumber daya manusia dan juga pemanfaatan teknologi," ujar Sunarto.

Jajaran Polda Riau, sambung Sunarto, komitmen dalam mencegah dan menangani karhutla secara serius, bersama semua stakeholder dan seluruh elemen masyarakat. Sebab, karhutla merupakan ancaman yang serius bagi semua orang.

"Kerugian yang ditimbulkan akibat karhutla diantaranya sektor ekonomi, transportasi, kesehatan, pariwisata, pendidikan, hubungan dengan luar negeri terutama negara tetangga. Kita ingin mencapai tujuan bersama, yakni Riau bebas karhutla dan tanpa kabut asap," ungkap Sunarto.

Penanganan karhutla dilakukan secara komprehensif melalui upaya pencegahan, yakni dengan cara mendeteksi secara dini kerawanan timbulnya kebakaran, dimana Polda Riau harus mampu memprediksi situasi berdasarkan pantauan cuaca atau musim.

"Juga menumbuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk ambil andil secara aktif dan proaktif dalam melakukan pencegahan karhutla. Juga perlu melokalisir titik api dengan mengkonsolidasikan kekuatan yang kita miliki, melakukan analisa dan evaluasi metode supaya lebih efektif dan efisien dalam melokalisir titik api," jelas Sunarto. (grc)
TERKAIT