Sawahlunto Jadi Warisan Dunia, Kemendikbud: Ini Kebanggaan Indonesia


Jakarta - Kota Sawahlunto resmi masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. Kemendikbud menganggap, penetapan itu bukti wujud RI dalam mengelola aset cagar budaya.

"Sekarang situs warisan budaya kita yang diakui masuk UNESCO ada 5, sementara warisan alam ada 4. Saya kira ini adalah kebanggaan Indonesia dan khususnya untuk Sumatera Barat dan Sawahlunto karena bukan sekadar melihat ini ada bagus ditetapkan. Tapi ini juga menunjukkan kemampuan kita untuk mengelola situs cagar budaya dan warisan kita. Ini merupakan sebuah pengakuan,"ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid saat jumpa pers, di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (7/7/2019).

Ditetapkan warisan dunia terbaru itu dirasa Hilmar sebagai buah kerja keras seluruh pihak. Utamanya pemerintah daerah di Sumatera Barat yang dinilai punya peran besar.

"Jadi hasil kerja keras banyak pihak tentunya Ditjen Kebudayaan menjadi ujung tombaknya. Tapi tentu pemerintah provinsi Sumbar, dan pemkot Sawahlunto sendiri perannya sangat besar," kata Hilmar.

"Kita berterima kasih semua pihak terlibat, juga para ahli, perguruan tinggi, akademisi, yang mengawal terus proses ini," tambahnya.

Situs tambang Ombilin yang berada di Sawahlunto, dikatakan Hilmar memang pantas masuk ke dalam warisan dunia. Tambang batu bara Ombilin memiliki nilai universal untuk dunia.

"Kemarin proses penetapan kita mendengar evaluasi dari lembaga namanya Icomos, yang secara tegas mengatakan bahwa memang situs tambang batu bara Ombilin ini pantas dimasukan ke dalam daftar warisan dunia. Karena nilai universalnya. Setiap warisan dunia ini harus memiliki nilai universal yang menonjol. Berarti ini penting memiliki nilai signifikansi manusia, tidak hanya kita di Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan pertambangan batu bara era kolonial Belanda, Ombilin, di Sawahlunto, Sumatera Barat, ditetapkan sebagai warisan dunia kategori budaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperjuangkan pengakuan ini sejak 2016.

Hingga akhirnya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan pertambangan Ombilin setelah dilakukan sidang ke-43 Komite Warisan Dunia UNESCO PBB di Pusat Kongres Baku, Azerbaijan, pada Sabtu (6/7).(dtc)
TERKAIT