Ada Serangan Siber, KPU Jamin Suara Pemilu 2019 Tak Berubah


Jakarta -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tantowi menjamin bahwa perolehan suara hasil pemilu serentak tahun 2019, baik pemilu legislatif dan pemilu eksekutif tak akan berubah meski ada serangan siber ke website milik KPU.

Hal itu ia sampaikan untuk merespon pernyataan Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah yang menyebutkan terdapat beberapa serangan siber ditujukan kepada KPU pada saat hari pencoblosan atau pada 17 April 2019.

"Kalaupun terjadi [serangan siber] kan juga tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap perolehan suara masing-masing peserta pemilu," kata Pramono kepada wartawan, Selasa (28/5).

Lebih lanjut, Pramono mengatakan tak ada persoalan berarti apabila sistem teknologi informasi KPU kerap kali diserang oleh para peretas di Pemilu 2019 ini.

Ia lantas menyindir berbagai pihak yang kerap mengatakan sistem IT milik KPU bermasalah di Pemilu kali ini sebagai orang yang tak mengerti tentang teknis penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

"Orang-orang yang selalu mengatakan ada masalah dengan sistem IT KPU itu kan enggak mengerti teknis kepemiluan kita," kata dia.

Lebih lanjut, Pramono lantas menjelaskan bahwa sistem informasi penghitungan suara (Situng) milik KPU tak dijadikan sebagai rujukan akhir terhadap hasil Pemilu 2019.

Sebab, kata dia, keputusan resmi hasil Pemilu serentak tahun 2019 ditetapkan melalui mekanisme rekapitulasi penghitungan secara manual dan berjenjang. Penghitungan suara secara berjenjang sendiri dimulai dari rekapitulasi dari tingkat TPS, kecamatan, hingga ke tingkat nasional.

"Bahwa penghitungan dan rekapitulasi sama sekali tidak menggunakan Situng, tapi masih paper base. Dengan cara manual," kata dia.

Sebelumnya Ahli IT Ruby Alamsyah mengatakan sistem IT milik KPU mengalami serangan oleh denial-of-service (DDos).

DDos merupakan serangan siber di mana peretas sengaja menyerang server layanan tertentu. Caranya dengan membanjiri server layanan itu dengan lalu lintas yang sangat tinggi, sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain.

Ruby mengatakan DDos ini kemudian akan membuat server KPU down. Ketika server down, masyarakat dibuat bertanya-tanya mengenai hal tersebut.

Tak hanya itu, Ruby juga mengatakan ada upaya yang dilakukan peretas untuk menyerang Situng KPU. Peretas berusaha untuk mengubah angka hasil perhitungan dalam Situng.(cnn)
TERKAIT