Dinas Pariwisata Riau Sosialisasikan Sapta Pesona di Desa Bokor


MERANTI - Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar sosialisasi Sapta Pesona di Desa Bokor, Rangsang Barat, Kepulauam Meranti. Kegiatan ini diikuti 100 orang peserta perwakilan 4 desa, Bokor, Telaga Baru, Permai dan Desa Lemang.

Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dinas Pariwisata Riau, Ir Yul Achyar MM, dalam bincang-bincang dengan wartawan mengatakan, setiap destinasi harus menerapkan sapta pesona (7 pesona). Diantaranya kamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.

Untuk itulah mereka memilih datang ke wisata budaya Bokor, Kepulauan Meranti, agar masyarakat paham apa yang harus dilakukan. Sebab, saat ini Desa Bokor sudah banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Potensi Desa Bokor sangat luar biasa. Masyarakat sudah sangat siap dan tanpa mereka sadari, sebenarnya telah menerapkan sapta pesona. Mereka ramah, alamnya juga sejuk (hijau-red)," kata Yul Achyar.

Menurutnya, setiap daerah yang memiliki destinasi wisata, memang harus menerapkan sapta pesona. Karena, tanpa Sapta Pesona, sebagus apapun destinasi menjadi tidak berarti. "Kita ingin mendorong semua destinasi agar menerapkan sapta pesona," ujar Yul Achyar.

Secara keseluruhan, Yul Achyar menilai masyarakat di empat desa tersebut sudah siap mendukung berkembangnya destinasi wisata. Itu terlihat dari antusiasnya peserta saat mengikuti sosialisasi. Hanya saja, kata Yul Achyar, di Bokor masih kurang kenangan. Belum ada souvenir yang disiapkan masyarakat untuk dibawa tamu pulang.

"Souvenir perlu diadakan. Tak usah yang susah-susah, misalnya bikin saja gasing atau olahan dari mangroove. Itu yang belum ada," ungkap Yul Achyar.

Namun saat itu Yul Achyar dan beberapa narasumber (dari pihak Disparpora Meranti dan Unri) telah memberikan masukan-masukan ke masyarakat untuk memaksimalkan potensi yang ada. Masyarakat harus bisa membuat souvenir khas dan menggelar atraksi ketika ada tamu dari luar datang ke sana.

"Di samping itu, untuk mempercepat berkembangnya destinansi wisata harus pula dibarengi dengan kekuatan pentahelix yaitu kerjasama yang melibatkan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media," kata Yul Achyar.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Bathin Galang, Sopandi SSos, menilai sosialisasi sapta pesona yang ditaja oleh Dinas pariwisata Propinsi Riau ini memang sangat menarik. Terlebih ketika diadakan langsung di lokasi desa wisata yang memiliki Pokdarwis. Selain untuk menambah pengetahuan bagi anggota Pokdarwis juga masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Dengan adanya Bimtek ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Bokor untuk menerapkan sapta pesona sebagai daerah wisata," kata Sopandi.(clc)
TERKAIT