Menko Darmin Sebut Perang Dagang AS-China Rugikan Semua Pihak


Jakarta -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan jika perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China merugikan semua pihak.

Pernyataan tersebut ia sampaikan untuk merespons keputusan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) yang merevisi turun target pertumbuhan ekonomi global dari 3,3 persen menjadi 3,2 persen Selasa (21/5) silam.

Revisi tersebut bukan kali pertama dilakukan oleh lembaga ekonomi global. Sebelum OECD, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) juga telah terlebih dulu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada Selasa (9/4).

IMF menurunkan target pertumbuhan ekonomi global 2019 sebanyak 0,2 persen menjadi 3,3 persen.

Ia menilai penurunan laju pertumbuhan ekonomi global telah diantisipasi oleh semua pihak. Justru OECD ia bilang telah terlambat menyampaikan revisinya.

"Perang dagang tidak menguntungkan siapa-siapa, walaupun Trump (Presiden AS Donald Trump) yakin menang, pasti semuanya menderita," katanya, Kamis (23/5).

Untuk itu, ia menilai Indonesia harus berusaha lebih keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Tahun ini, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3,5 persen.

Untuk mencapai target itu, Indonesia harus pandai membaca peluang untuk sektor-sektor yang berpotensi menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Kalau tahun ini 5,3 persen, 2020 harapannya 5,6 persen. Itu berarti harus pandai-pandai mengarahkan ke bidang-bidang apa saja dalam situasi seperti ini, tidak semua sektor dan bidang sama semua kecepatannya," ujarnya.(cnn)

TERKAIT